Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Terbaik dan Terburuk untuk Pekerja Wanita

Kompas.com - 07/03/2016, 14:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — The Economist dalam chart hariannya membeberkan indeks glass-ceiling terbaru. Glass-ceiling merupakan hambatan yang membatasi kelanjutan karier wanita mencapai posisi dan pendapatan yang lebih baik.

Indeks glass-ceiling ini juga menandai Hari Wanita Internasional oleh PBB yang jatuh pada 8 Maret 2016.

Indeks glass-ceiling dari The Economist ingin mengungkapkan tempat-tempat atau negara-negara di mana para wanita mendapatkan kesempatan yang setara dalam pekerjaannya.

Indeks ini mengombinasikan data pendidikan yang lebih tinggi, partisipasi dalam organisasi buruh, upah, ongkos perawatan anak, hak kehamilan dan melahirkan, aplikasi sekolah bisnis, serta representasi di pekerjaan senior.

Indeks ini juga memasukkan hak asuh anak (paternity rights) sebagai bahan pertimbangan tambahan pada tahun ini.

Studi terakhir memperlihatkan, ketika para ayah mengambil cuti kelahiran anaknya, sang ibu cenderung kembali bekerja. Pekerja wanita sangat tinggi dan saat ini gap antara gaji wanita dan pria sudah tidak terlalu curam.


Yang tidak mengejutkan adalah, negara-negara di wilayah Nordic, seperti Islandia, Norwegia, Swedia, dan Finlandia, menjadi negara paling top untuk indeks ini. Islandia merupakan negara baru yang masuk di daftar indeks ini.

Di negara-negara Nordic ini, kehadiran pekerja wanita disamakan dengan pria. Di Finlandia, jumlah pekerja wanita yang melalui pendidikan tinggi sangat banyak. Komparasinya, 49 persen wanita dengan pendidikan strata 3, sedangkan pria 35 persen.

Di Norwegia, gap upah berdasarkan jender hanya 6,3 persen, jauh di bawah rata-rata OECD sebesar 15,5 persen.

Di Islandia, wanita memiliki 44 persen kursi direksi. Di Norwegia dan Islandia, keterlibatan wanita dalam politik juga besar, seperti halnya di Swedia yang mencapai 44 persen kursi parlemen dikuasai wanita.

Di ranking terendah diduduki oleh negara Asia, yakni Jepang serta Korea Selatan, serta Turki di Asia Barat.

Di negara-negara tersebut, lebih banyak pria yang memiliki titel ketimbang wanita. Dengan demikian, untuk kesempatan kerja lebih banyak dikuasai oleh pria, terutama untuk posisi senior.

Perbedaan gaji antara pria dan wanita di negara-negara Asia tersebut juga besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com