Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBI: Perusahaan Tambang Tak Mampu Danai Program 35.000 MW

Kompas.com - 07/03/2016, 16:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengusaha batu bara menegaskan, modal dari seluruh perusahaan tambang tidak akan cukup untuk menggarap program kelistrikan 35.000 megawatt (MW) yang bersumber dari batu bara.

Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia – Indonesian Coal Mining Association (APBI-ICMA) Pandu P Sjahrir menuturkan kebijakan pemerintah untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan ketersediaan dana tetap dibutuhkan.

Adapun dana investasi yang dibutuhkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara mencapai 1,3 juta dollar AS hingga 1,4 juta dollar AS per mega Watt. Jika PLTU batubara dari program 35.000 MW itu mencapai 20.000, maka kebutuhan investasi diperkirakan 26 miliar dollar AS.

“Kalau lebih dari itu, maka antara 26-30 miliar dollar AS. Dengan asumsi 70 persen utang, dan 30 persen modal sendiri, maka dibutuhkan modal sendiri sampai 9 miliar dollar AS,” ucap Pandu di Jakarta, Senin (7/3/2016).

Dari hitungan APBI, total kapitalisasi seluruh perusahaan tambang yang ada di Indonesia saat ini masih di bawah 9 miliar dollar AS, atau ditaksir di kisaran 6 miliar dollar AS.

Atas dasar itulah, Pandu berharap ada kebijakan dari pemerintah dalam program 35.000 MW dari sisi pendanaan, di luar utang.

APBI-ICMA berharap pemerintah bisa mendorong dana pensiun, lembaga asuransi, dan juga lembaga pemerintah lain agar bisa mendukung pendanaan PLTU dalam program 35.000 MW.

“Kenapa kita mengedepankan dana pensiun? Karena kalau dari sisi pendanaan memang kalau dilihat dari kapitalisasi pasar seluruh perusahaan terbuka itu kurang dibandingkan modal yang dibutuhkan untuk 20.000 MW. Kami sudah sampaikan ke pemerintah, kemungkinan besar dari 20.000 MW itu 90 persen (pendanaan) akan dikuasai asing. Apakah itu oke?” jelas Pandu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com