Di Eropa, Harga Minyak Kerek Saham, Sementara Euro Cenderung Stabil

Minyak mentah Brent naik diatas 40 dollar AS per barel, seiring spekulasi bahwa eksportir minyak terbesar akan menyetujui untuk menahan produksi untuk membantu mengurangi tambahan cadangan minyak mentah dalam beberapa tahun.

Brent LCO1 naik 1,42 dollar AS ke 41,07 dollar AS per barel, atau naik lebih dari 40 persen sejak Januari. Sementara minyak US Crude naik 1,79 dollar AS menjadi 38,29 dollar AS per barel.

Di Eropa, indeks FSTEurofirst 300 ditutup menguat 0,45 persen.

Penarikan BBM besar-besaran di AS dalam dua tahun mempengaruhi opini para pedagang saham (trader) bahwa permintaan energi tetap meningkat walaupun cadangan minyak mentah mencapai level tertinggi.

"BBM adalah bintang pada hari ini. Permintaan kedepan yang menguat membuat penarikan BBM terbesar dari inventaris," kata Matt Smith, direktur riset komoditas di ClipperData.

Para pedagang saham mengharapkan ECB untuk memotong suku bunga deposito sebesar 10 basis poin dan memperbesar program pembelian aset.

Lebih banyak stimulus yang dilakukan ECB akan menurunkan tekanan pada mata uang euro.

Tapi, analis mengatakan pembuat kebijakan di ECB kemungkinan tidak akan memberikan hal yang diinginkan para trader.

Euro melemah 0,6 persen terhadap dollar AS.