Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya, Koperasi Diusulkan Jadi Penyalur Kredit Usaha Rakyat

Kompas.com - 10/03/2016, 20:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UMKM mengusulkan dua koperasi untuk penjadi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR)  guna mempercepat target penyaluran KUR sebesar Rp 100 triliun di tahun 2016.

Kedua koperasi tersebut adalah Koperasi Sidogiri di Pasuruan dan Koperasi Kospin Jasa di Pekalongan.

Menteri Koperasi dan UMKM AA Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, pemilihan kedua koperasi tersebut dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain manajemen dan dana kelolaan koperasi.

"Koperasinya sehat, kita bina dan awasi. Omzet di Pekalongan Rp 4,5 triliun kalau Sidogiri Rp 16 triliun," kata Puspayoga di Kantor Kementeriaan Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (10/3/2016).

Puspayoga menjelaskan, apabila usulan tersebut disetujui, maka koperasi akan memasang bunga KUR sebesar 8 persen.

Selain itu, pinjaman dengan besaran di bawah Rp 25 juta tidak diberikan agunan.

BRI/M Fajar Marta Jumlah Peminjam KUR di BRI

Menurut Puspayoga, hingga saat ini belum ada koperasi yang menyalurkan KUR.

Karena itu dirinya berharap, usulan tersebut segera dikabulkan dalam waktu dekat.

Puspayoga menyatakan, pemerintah menargetkan penyaluran KUR Rp 100 triliun untuk tahun ini.

Artinya, dalam sebulan KUR harus disalurkan sebesar Rp 9 triliun.

"Dalam dua bulan pertama 2016, KUR sudah lewat Rp 18 triliun," ungkap Puspayoga.

Kompas TV Bunga KUR Resmi Turun Menjadi 9%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com