Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Penerbangan Bujet Terbesar Eropa Memenangkan Hati Konsumen

Kompas.com - 14/03/2016, 08:15 WIB
Aprillia Ika

Penulis

DUBLIN, KOMPAS.com - Ryanair Holdings PLC, penerbangan bujet terbesar di Eropa, menarik sejumlah permasalahan yang bisa menyebabkan kejatuhannya di masa mendatang.

Chief Executive Ryanair Michael O'Leary melakukan strategi yang tidak ortodoks untuk pemulihan, yakni, jadilah baik kepada konsumen.

O'Leary dan Ryanair merupakan pionir penerbangan berbiaya rendah di Eropa, mencontoh Southwest Airlines di Amerika Serikat (AS). Saat ini Ryanair menawarkan ongkos penerbangan terendah di Eropa, bahkan hingga 15 dollar AS untuk sekali jalan menyeberangi Eropa.

Untuk mempertahankan bujet rendah tersebut, perusahaan ini melakukan minimalisasi di banyak hal. Misal di dekorasi kabin. Lalu, memberlakukan "extra charging" untuk hal apapaun disamping harga tiket utama.

O'Leary sendiri dikenal sebagai juru bicara terbaik perusahaan ini dengan strategi pendekatan pemasaran "tanpa ampun."

Pernah suatu ketika, O'Leary memberlakukan biaya pinalti 75 dollar AS jika ada penumpang yang datang tanpa boarding pass. Saat ini fee untuk check in di bandara sekitar 45 euro.

Selain itu, dimasa lalu O'Leary juga menginginkan charge 1,41 dollar AS untuk penggunaan toilet sepanjang perjalanan.

Namun dengan bujet yang rendah, saat ini Ryanair yang berusia 32 tahun ini memiliki jumlah penumpang kedua terbesar di Eropa setelah Lufthansa AG. Namun, Lufthansa unggul dari sisi panjang perjalanan para penumpangnya.

Aprillia Ika Statistik penerbangan Eropa.
Pada 2013, perang harga antara penerbangan full service dengan airline bujet mengancam sukses Ryanair. Serangkaian penurunan laba membuat khawatir para investor yang khawatir Ryanair tidak bisa mempertahankan ongkos rendahnya untuk tetap bertahan di kompetisi.

Tantangan yang sama dihadapi oleh penerbangan AS Spirit Airlines Inc. CEO baru perusahaan ini mengatakan mereka bekerja mengatasi komplain konsumen dan membuat opersionalnya lebih bisa diandalkan.

Untuk memenangkan kembali hati konsumen, O'Leary memperlonggar aturan mengenai bagasi dan mendesain ulang website Ryanair. Perusahaan ini juga memotong aneka biaya lain dan memaksa karyawannya lebih "manis" bersikap kepada penumpang.

Airline ini juga tidak lagi melakukan "buggle call" yang dilakukan tiap kali pesawat mendarat sesuai jawdwal, sebab dirasa mengganggu penumpang.

"Ruang berdiri dan charge untuk toilet adalah hal masa lalu saat kami masih muda, dungu dan bertumbuh cepat," kata O'Leary.

Para penumpang merespons perubahan Ryanair. Setelah pertumbuhan penumpang hanya mencapai 1 persen dalam beberapa bulan, setelah perubahan terjadi kenaikan 10 persen.

Pada akhir tahun buku di Mei mendatang, Ryanair menargetkan jumlah penumpang akan mencapai 106 juta, atau 6 persen diatas estimasi. Rata-rata kursi terjual mencapai 92 persen tahun ini, atau naik dari 83 persen di tahun lalu.

Kini, Ryanair kembali memegang mahkota sebagai penerbangan terbaik di Eropa, bahkan tetap mampu menjaga marjin, pengembalian modal, dan uang kasnya dengan baik," kata analis Barclay Oliver Sleath.

"Jika saya tahu bahwa bersikap baik kepada konsumen adalah bagus untuk bisnis, saya akan lakukan bertahun-tahun lalu," tukas O'Leary.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com