Berfluktuasi karena Rupiah Melemah, IHSG Ditutup Menguat 11,66 Poin

Aksi jual oleh asing membuat indeks berayun di zona merah dan hijau sepanjang perdagangan yang didorong oleh pelemahan rupiah yang lumayan signifikan. Selain itu, pemodal juga wait and see keputusan suku bunga The Fed.

Pukul 16.00 IHSG ditutup menguat sebesar 0,24 persen atau 11,66 poin di posisi 4.861,44. Sebanyak 189 saham diperdagangkan menguat, 110 saham melemah dan 101 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 5,09 miliar saham senilai Rp 4,97 triliun. Net sell investor asing di pasar reguler mencapai Rp 8,9 miliar dan di seluruh pasar sebesar Rp 280,2 miliar.

Saham-saham yang menopang penguatan adalah ASII (Rp 7.200), BBCA (Rp 13.600), WIKA (Rp 2.665), TLKM (Rp 3.440), BBNI (Rp 5.350) dan SRIL (Rp 295).

Dari 10 indeks sektoral, ada delapan sektor yang menguat dan sisanya melemah.

Sektor-sektor saham yang menguat yakni agribisnis (0,3 persen), pertambangan (1,02 persen), industri dasar (0,95 persen), aneka industri (1,32 persen), properti (0,7 persen), infrastruktur (1,1 persen) dan manufaktur (0,18 persen).

Sementara itu, sektor-sektor yang melemah adalah keuangan (-0,01 persen) dan perdagangan (-0,54 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik berakhir mixed. Indeks Nikkei 225 berakhir melemah 0,83 persen menjadi 16.974,45. Demikian juga indeks Hang Seng yang ditutup turun 0,15 persen menjadi 20.257,7.

Adapun bursa saham Shanghai ditutup menguat 0,21 persen di level 2.870,43 dan bursa Seoul juga menguat sebesar 0,25 persen menjadi 1.974,9.

Nilai tukar rupiah sore ini ditutup melemah terhadap dollar AS. Di pasar spot, mengutip Bloomberg, mata uang Garuda diperdagangkan di Rp 13.266 per dollar AS.