Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Asing Soroti Aksi Mogok Massal di Jakarta

Kompas.com - 22/03/2016, 18:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi mogok massal pengemudi moda transportasi publik konvensional di Jakarta yang memprotes moda transportasi berbasis online tak hanya disoroti oleh media nasional di Tanah Air.

Media-media internasional pun turut mewartakan aksi yang berujung anarkis tersebut.

BBC, kantor berita asal Inggris, mewartakan aksi tersebut disertai beberapa foto eksklusif yang menggambarkan aksi anarkis para pengemudi.
(Baca : Polisi Akan Selidiki Aksi Anarkistis dalam Demo Sopir Taksi dari Video yang Beredar)

Menurut BBC, aksi di Jakarta tersebut diikuti ribuan pengemudi taksi guna memprotes moda transportasi berbasis aplikasi.

Pengemudi bus kota dan bajaj pun ikut ambil bagian.

"Para pengemudi menyatakan aplikasi transportasi seperti Uber dan Grab membuat mereka sulit memperoleh penghasilan di kota yang amat padat tersebut. Beberapa pengunjuk rasa terlihat menyerang kendaraan dan mengancam pengemudi lain yang tidak mengikuti mogok massal," tulis BBC, Selasa (22/3/2016).

Sementara itu, The Guardian mengabarkan, ribuan pengemudi taksi telah mengacaukan lalu lintas Jakarta dalam sebuah unjuk rasa yang kasar.

Mereka memprotes persaingan dengan moda transportasi berbasis aplikasi seperti Grab dan Uber.
(Baca : Kantor Kemenkominfo Dikepung Supir Angkutan, Pegawai Dilarang Keluar Gedung)

"Pengemudi bernama Jeffrey Sumampouw mengatakan pendapatannya merosot lebih dari 60 persen sejak Uber dan aplikasi sejenis mulai populer di Jakarta sekitar setahun lalu. 'Pemerintah harus melindungi kami dari pengemudi ilegal yang merampas penghasilan kami. Kami hampir menangis tiap hari karena sulitnya memperoleh penumpang' ujar dia," demikian diwartakan The Guardian.

Media asal Inggris lainnya, Daily Mail mewartakan, demonstrasi berujung anarkis ketika para pengunjuk rasa berloncat-loncat di atas armada yang tak ikut mogok massal.

Sementara itu, pengemudi taksi dan para pesaing yang berasal dari transportasi berbasis online dilempari batu,

"Kemarahan telah memuncak di kalangan pengemudi taksi di seluruh dunia karena kehadiran perusahaan asal AS, Uber, salah satu startup yang paling bernilai di dunia serta aplikasi-aplikasi sejenis yang menawarkan tarif lebih murah ketimbang operator transportasi tradisional," tulis Daily Mail.

Kantor berita asal Australia ABC mendeskripsikan, ribuan pengemudi taksi membuat lalu lintas lumpuh total di Jakarta dalam aksi unjuk rasa menentang Uber dan transportasi sejenisnya.

Konvoi taksi dan bajaj memblokir jalan-jalan utama di Jakarta sehingga menyebabkan kekacauan lalu lintas.

"Demonstrasi berujung kekerasan, dengan berita dan media sosial menunjukkan para pengemudi menyerang taksi yang menolak ikut serta dan polisi melindungi pengendara sepeda motor transportasi aplikasi dari pengunjuk rasa yang marah," tulis ABC.

Kompas TV Taksi yang Beroperasi Dipaksa Ikut Demo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com