Investor Masela Tunggu Pemberitahuan Resmi dari SKK Migas

JAKARTA, KOMPAS.com - Investor Blok Masela masih menunggu surat resmi dari Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi  (SKK Migas) meski Presiden RI Joko Widodo telah menyatakan pengembangan blok dilakukan di darat.

Konsorsium investor dan operator blok yang terletak di Laut Arafuru, Maluku itu yaitu Shell Indonesia dan Inpex Indonesia, masih menunggu klarifikasi dari SKK Migas.

Mereka pun masih berharap bisa membicarakan hal tersebut dengan perwakilan pemerintah terkait.

"Saat ini kami belum bisa memberikan komentar, karena masih menunggu klarifikasi dari pemerintah. Kami berharap untuk membahas situasi ini lebih lanjut dengan perwakikan pemerintah terkait," kata General Manager Relation Haviez Gautama, kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (24/3/2016).

Harian Kompas Blok Masela

Sementara itu pihak Inpex Indonesia yang diwakili Senior Communication Manager Inpex Corporation, Usman Slamet menyatakan bahwa mereka masih menunggu pemberitahuan resmi atas usulan revisi Plan of Development (PoD), dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sebelumnya, Presiden memutuskan pembangunan kilang pengolahan gas Blok Masela dibangun di darat (onshore).

"Dari kalkulasi, dari perhitungan, dari pertimbangan-pertimbangan yang sudah saya hitung, kita putuskan dibangun di darat," ujar Jokowi di ruang tunggu Bandara Supadio, Kalimantan Barat, Rabu.

Keputusan itu diambil setelah melalui banyak pertimbangan dan masukan. Khususnya soal efektivitas proyek jangka panjang dan anggaran yang besar.

(Baca: Ini Alasan Jokowi Putuskan Blok Masela Dibangun di Darat)