Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Kepulauan Seribu Targetkan Tarik 2 Juta Wisatawan

Kompas.com - 31/03/2016, 16:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepulauan Seribu memiliki potensi yang amat besar di sektor pariwisata sebagai salah satu destinasi wisata perairan dan ekowisata. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu menargetkan 2 juta wisatawan pada tahun 2016. "Wisatawan tahun 2015 kurang lebih 1 juta orang. Target kita 1,2 sampai 1,3 juta tadinya. Tahun ini target kita 2 juta orang," kata Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo di Pulau Pramuka, Kamis (31/3/2016).

Budi menjelaskan, jumlah wisatawan yang melancong ke gugusan Kepulauan Seribu sangat bergantung kepada cuaca. Apabila cuaca sedang tak bersahabat, tentu jumlah wisatawan akan sedikit.

Sementara itu, salah satu hal terkait sektor pariwisata yang disoroti Budi di wilayah yang dipimpinnya adalah pemberlakuan retribusi sebagai pendapatan asli daerah. Pasalnya, selama ini masyarakat belum memahami retribusi tersebut.

Budi menuturkan, pihaknya selama ini belum pernah menargetkan retribusi. Padahal, di taman nasional di kawasan itu misalnya, seharusnya diberlakukan retribusi sebesar Rp 5.000. "Harus ada perda (peraturan daerah) tentang itu dan harus ditata. Masyarakat belum tahu tentang itu," tutur Budi.

Kemudian, pulau, imbuh dia, adalah akses publik sehingga masyarakat atau wisatawan tidak perlu membayar untuk memasuki pulau. Namun, masih ada beberapa pengelola pulau yang mengenakan tarif masuk. "Pulau itu akses publik dan tidak boleh dipungut biaya, kecuali menggunakan fasilitas yang ada. Untuk target retribusi, kami akan kembangkan dari hotel, homestay, dan rumah makan," terang Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com