LONDON, KOMPAS.com - Perusahaan minyak milik negara Brasil, Petrobras menyatakan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12.000 karyawan hingga tahun 2020 mendatang. Program sukarela akan membantu Petrobras menghemat 9 miliar dollar AS.
Petrobras selama ini telah mencoba bertahan di tengah beragam gejolak yang menghantam perseroan, termasuk kerugian akibat fixing harga dan skandal korupsi.
Selain itu, Petrobras juga terpukul akibat harga minyak global. Petrobras melaporkan kerugian selama dua tahun berturut-turut.
Dengan pengimplementasian program PHK karyawan, penghematan setidaknya sebesar 1,23 miliar dollar AS. Sejak lama Petrobras adalah salah satu perusahaan penyerap tenaga kerja dengan jumlah terbesar di Brasil.
Tercatat setidaknya 80.000 orang bekerja di Petrobras. Kerugian Petrobras pada kuartal IV 2015 tercatat 10,2 miliar dollar AS, usai mengalami kerugian di ladang minyak dan proyek pemurnian.
Skandal korupsi yang melibatkan fixing harga dan kemelut politik dalam dua tahun terakhir telah memperkeruh keyakinan dalam bisnis Petrobras. Beberapa eksekutif perusahaan itu pun dijebloskan ke penjara.
Beberapa waktu lalu, CEO Petrobras Aldemir Bendine menyatakan jawaban atas krisis yang dialami perseroan adalah melakukan pengurangan ukuran perusahaan alias downsizing. Petrobras secara drastis mengurangi jumlah karyawan, aset, dan investasi guna kembali kompetitif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.