Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Travel Boom" Paksa Perusahaan Penerbangan Asia Cari Lebih Banyak Pilot Wanita

Kompas.com - 04/04/2016, 08:34 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Sophia Kuo mengatakan dia tetap mendengar aneka gumaman saat dia berjalan melalui bandara internasional menggunakan seragam pilot EVA Airways Corp: "Wow, kita punya pilot wanita.'Bagaimana dia menerbangkan pesawat?' Dia pasti sangat pintar!"

Lebih dari delapan dekade setelah penerbangan solo Amelia Earhart melintasi Atlantik, wanita seperti Kuo, 35 tahun, co-pilot di perusahaan penerbangan Taiwan yang menerbangkan Boeing 747, menjadi pengecualian di kokpit.

Hanya sekitar 5 persen pilot di dunia adalah wanita, emnurut Liz Jennings Clark, ketua International Society of Women Airline Pilots. Dan sangat sedikit diantaranya yang menjabat sebagai kapten pilot.

Tapi saat ini, perusahaan penerbangan mulai dipaksa oleh industri untuk mempekerjakan pilot wanita, sebab kekurangan pilot sangat banyak.

Wilayah Asia mentransportasikan 100 juta penumpang baru tiap tahun, menurut Cherry Carbary, VP layanan penerbangan untuk Boeing Co, yang memberikan pelatihan untuk pilot baru.

Untuk memenuhi kebutuhan kelas menengah dunia, Asia akan butuh sekitar 226.000 pilot dalam dua dekade, menurut Boeing.

"Ada permintaan besar untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan yang akan menghapuskan bias gender," kata Carbary. Dan ebberapa perusahaan penerbangan telah mencobanya.

Contohnya, Vietnam Airlines Corp, berdasarkan estimasi International Air Transport Association akan menjadi salah satu dari 10 perusahaan penerbangan di dunia yang bertumbuh cepat.

Pertumbuhan ini menciptakan jadwal kerja yang sangat ketat. Sementara EasyJet Plc yang berbasis di Inggris menerbitkan beasiswa untuk wanita, bekerja sama dengan British Women Pilots Association.

Iklan rekrutmen juga meningkat untuk meminta wanita menjadi pilot. British Airways Plc bahkan memajang foto pilot wanita di situs karirnya. Sementara EVA Air sudah memiliki 50 pilot wanita dari 1.200 pilotnya. Sementara di Taiwan, protret yang dipajang yakni Kuo.

Bloomberg Jumlah pilot wanita di dunia.
Namun, pelatihan pilot butuh waktu lama, pengetahuan dan pengalaman yang cukup. Seorang kapten pilot bahlan membutuhkan 3.000 jam penerbangan atau lebih belum termasuk waktu sekolah. Oleh sebab itu, wanita yang menjadi pilot bisa butuh waktu antara 12-15 tahun untuk menerbangkan pesawat sendiri.

"Menemukan kru yang bagus bukan hal mudah," kata Richard Yeh, pelatih pilot dari EVA Air, yang mencoba mempekerjakan 100 pilot per tahun untuk memenuhi permintaan.

Asia bukan satu-satunya wilayah yang mengalami kekurangan pilot. Tujuh dari 10 perusahaan penerbangan dengan pertumbuhan tercepat juga ada di Afrika. Secara global, jumlah pelancong diperkirakan akan tumbuh dua kali lipat hingga 7 miliar di 2034, menurut International Air Transport Association.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com