Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang-gudang Logistik Akan Dorong Industri Nasional

Kompas.com - 04/04/2016, 15:09 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan pusat logistik berikat (PLB) yang diserukan Presiden Jokowi dinilai akan mampu menekan biaya logistik nasional.

Menurut Kepala BKPM Franky Sibarani, kehadiran PLB akan menarik gudang-gudang logistik di Singapura dan Malaysia ke Indonesia.

Dengan begitu, bahan baku untuk kepentingan industri nasional tak harus susah-susah didatangkan dari luar negeri.

"Misalnya kapas, saat ini posisi stoknya ada di luar Indonesia. Dengan PLB, stoknya nanti bisa ada di Jawa. Ini tentu akan membuat industri tekstil kita lebih mudah mendapatkan bahan baku," ujar Franky di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (4/4/2016).

(Baca: Jokowi Resmikan Pusat Logistik Berikat di Jakarta Utara)

Menurut Franky, PLB sangat penting untuk Indonesia. Sebab, dengan penurunan biaya logistik, daya saing Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya akan meningkat.

Saat ini, dia menuturkan, berdasarkan Logistic Performance Index 2014 yang dirilis Bank Dunia, kinerja logistik Indonesia masih kalah dibanding Singapura, Malaysia, Thailand, bahkan Vietnam.

Di negara-negara itu, ucap dia, proses ekspor impornya hanya 1 sampai 2 hari, lebih cepat dibandingkan proses di Indonesia yang rata-rata mencapai 3,5 hari.

"Investasi akan lebih efektif dan efisien karena bahan bakunya tidak diambil dari luar Indonesia, tetapi dalam Indonesia. Ini akan menguntungkan industri," kata Franky.

Saat ini terdapat 11 perusahaan yang mendaftarkan diri membangun Pusat Logistik Berikat di dekat sentra industri.

Nantinya, PLB itu bisa menyimpan bahan baku kebutuhan industri, misalnya kapas, suku cadang otomotif, peralatan migas, bahan baku industri kecil dan menengah (IKM), serta bahan kimia.

Kompas TV Izin Investasi Infrastruktur Terbit 3 Jam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com