JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan energi pelat merah PT Pertamina (Persero) memperkirakan mampu meraup penghematan dan nilai tambah hingga 651 juta dollar AS atau setara Rp 8,4 triliun (kurs 13.000) dari likuidasi Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).
Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Daniel Purba menuturkan, ada tiga fase yang ditempuh ISC sehingga bisa mencapai efisiensi sebesar itu.
"Fase 1.0, kita sudah capai efisiensi selama 2015, mulai Maret-Desember 2015 ada penghematan sebesar 208,1 juta dollar AS," tutur Daniel, di Jakarta, Senin (4/4/2016).
Untuk Fase 2.0, terdapat enam inisiatif yang dikembangkan, yaitu pemilihan minyak mentah berdasarkan nilai keekonomian, serta penambahan list minyak mentah yang dapat diolah di kilang Pertamina.
Selain itu, pada fase ini juga dilakukan pembenahan kebijakan pengadaan, peningkatan volume minyak mentah domestik, optimasi pengolahan, serta penyederhanaan syarat dan ketentuan (GT&C) pengadaan sesuai dengan standar linternasional.
Daniel menambahkan, Fase 3.0 merupakan tahapan di mana ISC akan menjadi Talent Engine. "Kalau sudah jalan sepenuhnya (transformasi ke ISC), bisa memberikan value creation sebesar 651 juta dollar AS per tahun," tutup Daniel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.