Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Turun Setelah Reli Kenaikan Tertinggi di 2016

Kompas.com - 05/04/2016, 06:29 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Perdagangan saham di Wall Street, Amerika Serikat (AS) berakhir melemah pada Senin (4/4/2016) waktu setempat atau Selasa (5/4/2016) dini hari WIB.

Pelemahan bursa Wall Street dipicu oleh pelemahan sektor komoditas dan saham industri, terutama sektor kesehatan.

Sektor material di indeks S&P yakni SPLRCM turun 1 persen setelah harga tembaga menyentuh level terendah dalam sebulan, sementara saham energi di indeks SPNY turun akibat jatuhnya harga minyak.

"Apa yang kami lihat adalah salah satu kelelahan akibat bullish. Minyak dan komoditas lain dalam mode tertarik turun. Dan investor sangat fokus pada komoditas karena mereka menuntun jalan untuk naik," kata Adam Sarhan, Chief Executive di Sarhan Capital, New York.

Investor juga menghadapi sesi laba di kuartal pertama yang lemah, dengan earning untuk perusahaan di indeks S&P 500 diproyeksikan turun 7,1 persen dibanding periode sama tahun lalu, menurut data Thomson Reuters.

Sementara itu indeks Dow Jones Industrial ditutup turun 55,75 poin atau turun 0,31 persen ke level 17.737.
 
Indeks S&P 500 turun 6,65 poin atau turun 0,32 persen ke level 2.066 dan Nasdaq Composite turun 22,75 poin atau turun 0,46 persen ke level 4.891,80.

Saham di AS mendapatkan gain sejak pertengahan Februari, pulih setelah loss akibat stabilnya harga minyak dan turunnya kekhawatiran pasar akan perekonomian China.

Sektor Kesehatan

Setelah penutupan perdagangan, harga saham Allergan Plc turun 19,3 persen ke level 224, akibat berita bahwa US Treasury Department akan melarang kesepakatan inversi yang bisa menghindari pajak bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri setelah membeli perusahaan asing.

Allergan yang berbasis di Dublin setuju dibeli Pfizer Inc, sebagai kesepakatan inversi terbesar. Saham Pfizer naik 2,5 persen di 31,5.

Saham perusahaan peralatan medis Edwards Lifesciences naik 16,9 persen ke level 105,08 setelah sebuah studi memperlihatkan operasi implan hati bisa sukses dilakukan. Kenaikan saham perusahaan ini mendorong indeks kesehatan SPXCH naik 1 persen.


Kompas TV Tantangan Pasar Saham Di 2016


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com