Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perusahaan "Ground Handling" Penarik Pesawat Transnusa

Kompas.com - 05/04/2016, 18:37 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki nama perusahaan ground handling, yang menarik pesawat Transnusa 42-600 saat berbenturan dengan pesawat Batik Air ID 7703 di Bandara Halim Perdanakusuma terkuak.

Perusahaan tersebut yakni PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS).

Pihak perusahaan sendiri mengakui sebagai pihak yang menangani penerbangan Transnusa.

Head of Corsec dan Legal JAS Yoyok Priyowiwoho menuturkan, perusahaan menyerahkan investigasi insiden itu kepada pihak yang berwenang yakni Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Kami akan tunduk pada hasil investigasi dan rekomendasi yang dihasilkan dalam proses ini," kata Yoyok dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Ia menegaskan, sebagai perusahaan ground handling, pihaknya memegang sertifikasi IATA Safety Audit for Ground Operation (ISAGO).

IATA merupakan Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional.

"JAS senantiasa berupaya tunduk dan patuh pada setiap aturan operasional yang berlaku dalam lingkup domestik maupun internasional," kata Yoyok.

JAS menyatakan turut prihatin atas terjadinya insiden penerbangan antara pesawat Transnusa dan Batik Air.

Perusahaan pun akan menunggu rekomendasi dan kesimpulan investigasi KNKT.

Seperti diketahui, saat terjadi insiden benturan, pesawat Transnusa sedang ditarik oleh towing car ke taxi way dalam proses pemindahan tempat parkir.

Di saat yang bersamaan, pesawat Batik Air sedang dalam proses tinggal landas.

Akibatnya, tabrakan tak bisa dihindari.

Pesawat ATR rusak pada bagian ekor pesawat dan sayap bagian kiri, sedangkan pesawat Batik Air rusak pada bagian ujung sayap sebelah kiri.

Kemenhub memastikan tidak terdapat korban jiwa pada kecelakaan ini.

Semua penumpang dan kru pesawat pesawat dapat dievakuasi dengan selamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com