Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif AKAP dan Kapal Penyeberangan Tak Turun Hari Ini, Laporkan Saja!

Kompas.com - 07/04/2016, 03:42 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, penurunan tarif angkutan umum darat Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan tarif kapal penyeberangan masing masing 3,5 persen dan 3,38 persen berlaku.

Kementerian Perhubungan pun meminta masyakarat untuk melaporkan apabila operator AKAP dan kapal penyeberangan tidak menurunkan tarifnya hari ini.

"Masyarakat silakan lapor (ke Kemenhub)," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugiharto di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Ia menuturkan, operator AKAP dan kapal penyeberangan yang tidak menurunkan tarifnya siap dinanti oleh sanksi. Sanksi itu bisa berupa peringatan hingga pencabutan izin operasi.

Kemenhub menyediakan call center 151 untuk menampung keluhan masyarakat seputar tranportasi umum. Nantinya, laporan masyarakat akan langsung ditindaklanjuti oleh Kemenhub.

Sementara itu Sekertaris Jenderal Organda Ateng Aryono memastikan bahwa operator angkutan umum AKAP sudah banyak yang menurunkan tarifnya sesuai ketentuan yang ada.

"Kan sekarang tanggal 7 sudah efektif (penurunan tarif), di laur Jakarta sudah banyak (yang turunkan tarif)," kata Ateng di Kantor Kemenhub.

Sebelumnya, penurunan tarif AKAP dan kapal penyeberangan sehubungan dengan kebijakan pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk premium menjadi Rp 6.450 per liter dan solar Rp 5.150 per liter.

Sementara itu, penyesuaian tarif angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP), tidak ditetapkan oleh Kemenhub. Alasannya, tarif angkutan dalam provinsi menjadi kewenangan gubernur dan tarif angkutan dalam kota atau kabupaten menjadi kewenangan wali kota atau bupati.

Meski begitu, Kemenhub meminta pemerintah daerah segera melakukan penyesuaian tarif angkutan umum di daerah masing-masing. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com