Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Harga, Bulog Mulai Serap Gabah Petani

Kompas.com - 07/04/2016, 17:26 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com- Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Divre Bulog) Bima NTB, mulai menggelar program nasional yakni pencanangan penyerapan gabah untuk menanggulangi anjloknya harga komoditas di tingkat petani.

Program penyerapan gabah nasional ini dilakukan di Desa-Desa yang merupakan sentral padi dengan harga gabah kering panen sesuai pembelian Pemerintah di bawah Rp3.700/kg.

Kepala Divre Bulog NTB, Wiwin Kusminhartomo kepada wartawan mengatakan, Bulog akan menyerap hasil pertanian di Desa-Desa yang memiliki harga gabah dibawah Rp 3.700/kg. Sementara gabah kering giling akan dibandrol sebesar Rp 4.600/kg.

“Program penyerapan hasil pertanian ini tidak terlepas untuk menyelelamatkan harga gabah yang anjlok ditingkat petani. Sesuai PHP, Bulog membeli gabah kering giling sebesar Rp 4.600/kg,”ujar Wiwin disela-sela acara panen raya padi di Desa Pandai, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Kamis (7/4/2016).

Pencanangan penyerapan gabah dengan tema 'Panen On Farm di Kabupaten Bima ini sebagai pertanda dimulainya penyerapan hasil panen petani oleh pemerintah sesuai instruksi Pemerintah pusat.

Pencanangan program ini bekerja sama dengan TNI, Pemerintah Daerah serta petani sebagai mitra Bulog dilakukan panen perdana di Desa setempat di atas lahan seluas 6 hektare.

Dari hasil pantauan Dirve Bulog NTB di lapangan, tingkat penyerapan gabah petani paling tinggi dari Kabupaten Bima dan Dompu.

"Menyerap gabah langsung dari petani adalah salah satu cara untuk menyelematkan harga gabah yang anjlok dipasaran. Jika di masyarakat sudah stabil, maka ada jaminan harga penyerapan ini dapat mendorong semangat masyarakat untuk menanam,” tutur Wiwin.

Selain itu, pencanangan penyerapan gabah tersebut juga mendorong para petani untuk menjamin ketersediaan beras dan mewujudkan program ketahanan pangan nasional.

Sementara itu, Kepala Dirve Bulog Bima, R Guna Dharma mengaku, panen padi dengan sistem On Farm merupakan bentuk kemitraan Bulog dengan gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

“Ini adalah progam perdana sebagai bentuk kepedulian Bulog terhadap petani. Semua hasil panen akan diserap dengan harga sesuai aturan Pemerintah,” kata Guna.

Untuk membantu menyerap gabah petani, lanjut Guna, pencanangan serupa juga akan dilaksanakan di Desa-Desa sebagai sentral tanaman padi dengan areal yang lebih luas.

“Insya allah, pada tahun depan kita akan memperluas penyerapan gabah petani di Desa-Desa, termasuk di Kota Bima dan Kabupaten Dompu,” tuturnya.

Tidak hanya itu, Bulog juga telah mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk penyerapan gabah petani pada awal musim tanam tahun 2016 dengan sistem On Farm mandiri.

“Sistem mandiri ini sudah kita coba di atas lahan seluas 2,5 hektare di kelurahan Jatiwangi, Kota Bima. Mulai dari pengolahan tanah, tanam sampai pada panen, semua ditangani Bulog,”sebut Guna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com