Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diprediksi Terkoreksi, Akibat Sentimen Negatif Bursa Global

Kompas.com - 11/04/2016, 08:44 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekhawatiran para investor akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global memberikan sentimen negatif pada sebagian besar pergerakan harga saham global.

Dalam riset yang dirilis Tim Riset Samuel dari PT Samuel Sekuritas menyebutkan, Fed minutes yang dikeluarkan pada Rabu pekan lalu memperlihatkan adanya kekhawatiran pejabat the Fed terkait hal itu.

"Bursa AS dan Eropa melemah pada perdagangan terakhirnya seiring kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global," tulis Tim Riset Samuel dalam analisisnya ke Kompas.com, Senin (11/4/2016).

Dalam riset juga disebutkan harga minyak sempat terkoreksi dan menimbulkan sentimen negatif bagi bursa saham global.

Dari pasar dalam negeri sendiri, terpantau pada perdagangan pekan kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup flat -0,02 persen dengan net buy asing tercatat Rp 610 miliar di pasar reguler.

"Pagi ini, EIDO dan bursa regional melemah, sehingga IHSG berpeluang untuk melemah juga," lanjut Tim Riset Samuel.

Senada dengan hasil riset Samuel Sekuritas, Head of Research NHKSI Reza Priyambada juga menyebutkan adanya aksi jual memberikan sentimen negatif pada laju IHSG.

Akan tetapi dirinya optimistis, di tengah pelemahan juga terdapat adanya aksi beli yang menahan pelemahan tersebut.

Dengan asumsi, pelaku pasar dapat memanfaatkan pelemahan tersebut untuk kembali masuk dan didukung laju bursa saham global yang positif maka laju IHSG dapat kembali rebound.

"Jika tidak terjadi maka tetap antisipasi pelemahan lanjutan dari IHSG. Tetap cermati sentimen yang ada," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com