Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdorong Bursa Global, IHSG Dibuka Menguat 0,47 Persen

Kompas.com - 13/04/2016, 09:16 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Rabu (13/4/2016) dibuka menguat 0,47 persen atau naik 22,95 persen ke level 4.852,52.

Kenaikan IHSG terimbas menguatnya bursa global akibat kenaikan harga minyak dunia, seiring adanya konsensus baru terkait penahanan produksi minyak antara Rusia dan Arab Saudi, serta semakin dekatnya jadwal pertemuan negara produsen minyak di Doha, Qatar.

Berdasarkan data RTI, volume perdagangan saham di Rabu pagi ini mencapai 78,04 juta saham dengan nilai perdagangan Rp 117,38 miliar.

Sebanyak 83 saham dibuka menguat, sementara 12 saham turun dan 53 saham dibuka tetap.

Foreign buy di papan perdagangan tercatat Rp 43,4 miliar sementara foreign sell mencapai Rp 40 miliar.

Sentimen beli terhadap ASII menjadi motor penguatan pembukaan IHSG. Selain itu, aksi borong juga berlaku untuk saham perbankan BMRI dan BBCA, serta saham INDF, CPIN dan PWON.

Aksi borong ASII memperkuat indeks sektoral aneka industri ke level pembukaan 1.243,94 dan menguat paling tinggi sebesar 1,74 persen.

Sektor lain yang dibuka menguat yakni pertambangan yang naik 1,3 persen ke level 965,82.

Harga Minyak

Harga minyak naik tertinggi pada perdagangan Selasa (12/4/2016). Minyak memperpanjang keuntungan sepekan. 

Kenaikan harga minyak di tengah spekulasi bahwa pertemuan produsen OPEC dan non-OPEC pada Minggu (17/4/2016) di Doha, Qatar, bisa menghasilkan beberapa kebijakan untuk mengurangi kelebihan minyak global yang telah menekan harga.

Di Amerika Serikat (AS)  West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Mei harganya naik 1,81 dolar AS menjadi 42,17 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Itu merupakan penutupan tertinggi sejak November.

Di London, Brent Crude, yang menjadi patokan Eropa, untuk pengiriman Juni harganya 44,69 dolar AS per barel atau naik 1,86 dolar AS dari tingkat penutupan Senin (11/4/2016).

Kompas TV Apa Itu IHSG?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com