Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegaskan Tetap di Indonesia, Panasonic Pakai Dua Kiat Ini

Kompas.com - 13/04/2016, 15:42 WIB

KOMPAS.com - Dengan air muka terlihat yakin, Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) Hiroyoshi Suga mengatakan bahwa pihaknya tetap bertahan di Indonesia. "Panasonic tetap di Indonesia," katanya pada Rabu (13/4/2016) saat berbicara soal strategi bisnis PGI hingga akhir tahun ini.

Menurut Hiroyoshi Suga, Indonesia adalah pasar terpenting di Asia Tenggara bagi Grup Panasonic. Catatan menunjukkan Panasonic yang berasal dari Jepang masuk ke Indonesia melalui pengenalan Tjawang Radio oleh H. Thayeb M. Gobel pada 1954. Kemudian, televisi pertama Panasonic diperkenalkan ke Indonesia pada 1962. Sementara, pengenalan merek Nasional dimulai pada 1970. Barulah pada 2004, merek Nasional berubah nama menjadi Panasonic.

Lebih lanjut, Hiroyoshi yang saat itu didampingi pula oleh Associate Director, Branch Sales Operation, PT Panasonic Gobel Indonesia Achmad Razaki mengatakan pada 2015, pihaknya ikut mengalami masa perlambatan ekonomi. Pada waktu itu, dirinya mengatakan bahwa target pertumbuhan pada sektor peralatan elektronik rumah tangga (home appliances) dipatok pada angka sepuluh persen.

Namun begitu, pada kenyataannya, pertumbuhan pada sektor itu justru menembus angka 15 persen. "Makanya, kami menargetkan, sampai dengan akhir 2016, bisa mencapai angka  20 persen pertumbuhan," tutur Hiroyoshi.

Sementara itu, Achmad Razaki membeberkan dua kiat Panasonic tetap bertahan di masa perlambatan ekonomi. "Yang pertama, kami tetap bersama pasar masyarakat Indonesia," kata Achmad.

Secara rinci, kiat pertama itu, imbuh Achmad diwujudkan dengan perluasan jaringan pelayanan pascapenjualan. Selain itu, PGI juga giat menempatkan banyak papan-papan reklame. "Kegiatan CSR (tanggung jawab perusahaan) kami pun tetap berjalan," katanya.

Sementara itu, lanjut Achmad, kiat yang kedua adalah dengan meningkatkan efisiensi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia. Ia membeberkan, ada tiga produk andalan Panasonic yakni pendingin udara (AC), perlampuan, dan televisi. Pada produk-produk itu, Panasonic melakukan pembenahan produk hingga lebih hemat energi, salah satunya. Cara ini memperkecil biaya produksi (cost reduction). "AC misalnya. Cost reduction mencapai 30 persen," katanya.

Produk-produk tersebut, aku Achmad, memang harganya jualnya menjadi lebih mahal. Namun, efisiensi itu membuat konsumen tetap memilih produk Panasonic, kata Achmad.

Achmad juga mengungkapkan bahwa setidaknya ada 36 model dari seluruh kategori yang dikeluarkan Panasonic sepanjang perlambatan ekonomi saat ini. Sementara itu, sampai dengan kuartal pertama 2016, rata-rata pertumbuhan penjualan produk Panasonic semisal AC, mesin cuci, dan kulkas mencapai angka 30 persen.  

Primus Pengunjung mencermati mesin cuci Panasonic. Saat perlambatan ekonomi sejak 2015, Panasonic Global Indonesia (PGI) meningkatkan strategi pada pasar lokal, termasuk memperluas jaringan pelayanan sekaligus memperbanyak papan iklan di berbagai lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com