Satu Meja KompasTV: Menurut Susi, KKP Itu "Hot Spot"

JAKARTA, KOMPAS.com - Kiprah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjaga "laut indonesia" ternyata tidak berjalan mulus-mulus saja.

Selain tantangan demo nelayan yang kuat menyerukan agar ia mundur dari jabatannya, wanita asal Pangandaran ini juga menghadapi isu "reshufle" kabinet.

Dalam Talkshow Satu Meja bersama Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, Rabu (13/4/2016) di KompasTV, Susi ternyata santai menanggapi isu reshuffle atau kocok ulang kabinet.

Apa saja komentarnya?

"Saya sadari, dari awal menteri itu jabatan politis. Bisa diganti tiap waktu. Dan, KKP itu hot spot. Itu yang saya dengar. Dalam 15 tahun ada lima menteri yang tangani. Ada satu yang sampai 3 tahun, yang lain hanya dua tahun. Saya siap, biasa saja," ujar Susi dengan gayanya yang khas.

Dia melanjutkan, "Saya hanya mau kerja dengan baik. Dengan pengalaman saya di dunia komersil, untuk membuat perubahan. Bakcground pendidikan saya tidak cukup tapi 30 tahun pengalaman kerja di komersil dan wawasan di bidang itu semoga cukup."

Ketika disinggung mengenai dunia politik, Susi berpendapat dunia politik itu sedikit kasar. Menurut dia, menjadi manusia itu harus "manner" atau memiliki budaya dan tata krama. Tapi di dunia politik, "sincerity" mereka buang, sementara ketulusan dan kejujuran tidak ada.

"Bapak Presiden memberikan nasihat, agar tidak lupa berfikir rasional, logis dan merasakan keputusan terakhir itu dari hati, intuisi," kata dia.

Menurut dia, lebih enak jadi CEO perusahaan dibanding menjabat sebagai menteri. "Jadi CEO, nggak ada yang caci maki saya," ujarnya tertawa.

Bagaimana Susi berdamai dengan jabatannya yang baru diemban 17 bulan ini? "It's a big fight everyday," tukas Susi.

Musik

Sama dengan boss-nya, Presiden Joko Widodo, Susi ternyata juga memasang musik rock ketika persoalan menghadangnya. "Itu bagian dari meredakan stress. Happy atau marah. larinya ke musik," ujar dia.

Sementara jika sedang dalam kondisi "mood" bagus, Susi juga gemar memotret objek, membuat kristik (kerajinan tangan), bahkan memasak.

"Saya bagis bikin steik," ujarnya menawarkan.