JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendukung upaya peningkatan ketersediaan infrastruktur melalui pembiayaan berskema sindikasi. Hingga akhir Maret 2016, perseroan telah mengucurkan Rp 44,3 triliun untuk kredit sindikasi.
Adapun perseroan menyalurkan Rp 15,11 triliun untuk kredit sindikasi proyek-proyek infrastruktur antara lain jalan tol, rel kereta api, pelabuhan, pembangkit listrik dan transmisi di seluruh Indonesia.
Realisasi penyaluran tersebut setara dengan 34,11 persen dari total kredit sindikasi tersebut.
Senior EVP Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan pembiayaan tersebut merupakan realisasi komitmen perseroan dalam mendukung program pemerintah untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Seiring dengan upaya pemerintah mempercepat pembangunan di Tanah Air, diproyeksikan penyaluran kredit sindikasi Bank Mandiri akan ikut meningkat sebesar 10 persen di tahun 2016,” kata Alexandra dalam siaran pers, Kamis (14/4/2016).
Pada sindikasi untuk membiayai ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono, total kredit sindikasi yang disalurkan mencapai Rp 7,7 triliun.
Dari jumlah tersebut, Mandiri menyalurkan sindikasi sebesar Rp 1,9 triliun, dimana Rp 1,08 triliun disalurkan untuk membiayai ruas Solo-Ngawi dan Rp 838 miliar untuk ruas Ngawi-Kertosono.
Di samping proyek infrastruktur, tutur Alexandra, pembiayaan berskema sindikasi juga diberikan kepada sektor migas, tambang, properti, pupuk, perkebunan, semen, telekomunikasi, dan sebagainya.