Fasilitas CNG di PLTGU Gresik Ditargetkan Beroperasi Juni 2016

GRESIK, KOMPAS.com – Fasilitas Compressed Natural Gas (CNG) atau pemadatan gas alam di lokasi Pembangkit Listrik tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Gresik, Jawa Timur, diperkirakan mulai beroperasi pada Juni 2016 mendatang.

Menurut Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali PT PLN Amin Subekti, proyek dengan nilai investasi sekitar Rp1,5 triliun ini, merupakan bagian dari upaya PT PLN mendukung program 35.000 megawatt.

“Dengan beroperasinya CNG Juni 2016 mendatang, maka tidak ada lagi penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) di PLTGU Gresik. Karena semua pembangkit, dapat beroperasi penuh saat beban puncak (peaker) menggunakan gas, menggantikan pembangkit BBM sebesar 300 megawatt,” ujar Amin, Sabtu (16/4/2016).

Beroperasinya CNG, juga dinilai bisa mengurangi pemakaian BBM setara 450 kilo liter per hari, atau sekitar Rp 2,25 miliar per harinya.

Ke depan, fasilitas CNG di PLTGU Gresik juga bakal dipakai untuk memasok gas ke Pulau Bawean, yang mempunyai pembangkit berkapasitas 1,5 mega Watt.

“Ke depan, setelah CGN di PLTGU Gresik beroperasi, hasilnya juga akan dikirim menggunakan kapal khusus untuk menggerakkan pembangkit listrik yang ada di Lombok. Sewaktu-waktu, gas akan bisa digunakan atau dikirim ke pembangkit lain,” terangnya.

Untuk itu ia berharap, kapal khusus pengangkut CNG yang saat ini sedang dibuat di Tiongkok bisa segera rampung.

Sehingga, CNG Vessel (Marine CNG Transportation) yang mampu mengangkut 23 juta kaki kubik per hari (mmscfd) gas, bisa segera dimanfaatkan untuk pengangkutan dari CNG Gresik menuju ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Amin juga menegaskan, PT PLN terus berupaya membangun infrastruktur ketenagalistrikan, untuk mencukupi kebutuhan yang ada. Hal ini dilakukan, dengan mengejar rasio elektrifikasi hingga 97,4 persen di tahun 2019.

“Sejumlah pembangkit juga sedang digarap dan direncanakan segera masuk sistem Jatim dan Bali. Yakni, PLTU Tanjung Awar-awar Tuban berkapasitas 350 megawatt dengan target 30 Juni 2016, PLTGU Grati peaker berkapasitas 450 megawatt yang ditargetkan selesai akhir 2017, dan PLTU Adipala 1x660 megawatt yang diperkirakan bakal selesai 31 Agustus 2016,” pungkasnya.