Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Kesenjangan antara Si Kaya dan Si Miskin Menyempit

Kompas.com - 18/04/2016, 14:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks kesenjangan distribusi pengeluaran atau gini ratio mengalami perbaikan.

Gini ratio posisi September 2015 sebesar 0,40. Angka ini menurun 0,01 persen dibandingkan posisi Maret 2015 yang sebesar 0,41.

"Ini artinya terjadi perbaikan pemerataan pendapatan," ucap Kepala BPS Suryamin dalam paparan, Jakarta, Senin (18/4/2016).

Suryamin mengatakan, telah terjadi perubahan distribusi pengeluaran penduduk per kapita. Pada posisi September 2015, pengeluaran 40 persen penduduk terbawah sebesar 17,45 persen dari total pengeluaran.

Persentase ini meningkat dibandingkan Maret 2015 yang sebesar 17,10 persen dari total pengeluaran.

Sementara itu, 40 persen penduduk menengah menikmati 34,70 persen dari total pengeluaran. Angka ini juga membaik 0,05 poin dibandingkan posisi Maret 2015. "Distribusi pengeluaran kelompok 20 persen teratas turun dari 48,25 persen menjadi 47,84 persen," imbuh Suryamin.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kesenjangan kaya-miskin makin berkurang. Pertama, kenaikan upah buruh pertanian dari Rp 46.180 pada Maret 2015 menjadi Rp 46.739 pada September 2015.

Kedua, kenaikan upah buruh bangunan dari Rp 79.657 pada Maret 2015 menjadi Rp 80.494 pada September 2015.

Faktor ketiga adalah terjadi peningkatan jumlah pekerja bebas, baik sektor pertanian maupun non-pertanian dari 11,9 juta orang pada Februari 2015 menjadi 12,5 juta orang pada Agustus 2015.

"Berdasarkan data Susenas, kenaikan pengeluaran kelompok penduduk bawah lebih cepat dibandingkan dengan kelompok penduduk atas pada periode Maret-September 2015," imbuh Suryamin.

Kenaikan kelompok penduduk bawah, kata dia, tidak lepas dari upaya pembangunan infrastruktur padat karya, bantuan sosial di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan, serta pebaikan pendapatan PNS golongan bawah.

Terkhir, terjadi migrasi penduduk desa ke kota yang menyebabkan semakin tingginya upah yang diterima oleh buruh kasar.

Indikasi ini, sambung Suryamin, berdasarkan proyeksi kenaikan persentase penduduk perkotaan, dari 52,55 persen pada Maret 2015 menjadi 53,19 persen pada September 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com