Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Harga Batu Bara Lesu, Adaro Bagikan Dividen 49 Persen dari Laba 2015

Kompas.com - 18/04/2016, 15:06 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) mengatakan, Tahun 2015 merupakan tahun yang sulit bagi perseroan.

Pasalnya, harga batubara terus jatuh akibat kelebihan pasokan yang tidak dibarengi dengan pertumbuhan permintaan.

Namun demikian, Perseroan berkeyakinan fundamental jangka panjang sektor batubara dan energi tetap kuat dan akan mengalami perbaikan.

Perseroan juga berupaya untuk dapat memberikan tingkat pengembalian yang baik kepada para pemegang saham dengan membayar dividen tahunan.

"Fokus kami adalah tetap bertahan di bisnis yang telah dibangun dan terus memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional," ujar Garibaldi, Senin (18/4/2016).

Dalam RUPST, emiten dengan kode saham ADRO ini menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2015 sebesar 75,49 juta dollar atau Rp 981,3 miliar (asumsi kurs Rp 13.000). Jumlah itu ekuivalen dengan 49 persen dari total laba bersih 2015.

Sebelumnya, perseroan dalam hal ini telah membagikan dividen tunai interim sebesar 35,18 juta dollar atau Rp 457,3 miliar yang telah dibayarkan pada tanggal 15 Januari 2016. Adapun sisa sebesar 40,30 juta dollar atau Rp 523,9 miliar akan diatribusikan untuk pembayaran dividen tunai final.

Selain itu, dalam RUPST juga disetujui pengangkatan kembali Direksi Perseroan untuk masa jabat lima tahun berikutnya sampai akhir RUPST Perseroan tahun 2021 dengan komposisi sebagai berikut:

Presiden Direktur        :Garibaldi Thoir
Wakil Presiden Direktur        :Christian Ariano Rachmat
Direktur            :David Tendian
Direktur            :Chia Ah Hoo
Direktur            :M. Syah Indra Aman
Direktur            :Julius Aslan
Direktur            :Siswanto Prawiroatmodjo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com