Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asa Dusun Seriwe Menuju Wilayah yang Mandiri Energi dan Ekonomi

Kompas.com - 19/04/2016, 10:31 WIB
Aprillia Ika

Penulis

LOMBOK, KOMPAS.com- Dusun Seriwe merupakan dusun kecil dengan penduduk lebih kurang 400 kepala keluarga.

Dusun ini terletak di Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dusun ini bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam-2 jam perjalanan darat dari pusat kota Lombok. Secara umum, akses infrastruktur jalan menuju dusun ini sudah terbangun dengan baik. Sehingga perjalanan menuju lokasi dusun ini bisa ditempuh dengan cepat tanpa hambatan berarti.

Seperti halnya wilayah Lombok Timur lain, daerah ini merupakan penghasil rumput laut. Perairan tenang disekitar wilayah ini sangat cocok untuk membudidayakan rumput laut.

Tidak heran, pemerintah menetapkan wilayah Lombok Timur sebagai wilayah prioritas pembangunan Minapolitan. Yakni, wilayah wisata pantai, sekaligus kawasan industri dengan bahan baku utama rumput laut.

Kawasan pesisir pantai ini sangat kering. Bahkan, ketika Kompas.com menginjakkan kaki di Dusun Seriwe, udara panas dan cuaca terik menghiasi dusun ini.

Syaifuddin, Ketua Koperasi Cottoni di Dusun Seriwe, bercerita bahwa hambatan utama penduduk dusun ini untuk maju adalah ketersediaan air tawar untuk kebutuhan minum dan lainnya.

Air tawar, biasanya datang saban hari melalui angkutan tangki air. Warga bisa membeli air untuk kebutuhan sehari-hari dari tangki swasta ini. Harganya, Rp 5.000 per galon (1 galon=19 liter) jika membeli langsung ke tangki, atau Rp 7.000 per galon jika membeli di warung penadah.

Asa dari Energi Terbarukan

Teriknya matahari di dusun ini, biasanya digunakan untuk mengolah rumput laut, yakni untuk mengeringkannya agar siap diolah. Namun pengolahan sederhana itu belum menjadikan rumput laut bernilai tinggi. Pengolahan rumput laut butuh air bersih.

Olahan rumput laut yang berupa dodol atau kerupuk memiliki harga jual lebih tinggi ketimbang rumput laut mentah. Berkaca dari potensi tersebut, beberapa instansi bekerja sama membangun proyek pengembangan "Desa Mandiri Energi, Ekonomi dan Ekosistim" atau Desa E3i di Dusun Seriwe.

Proyek ini memanfaatkan energi terbarukan agar wilayah ini bisa mandiri secara ekonomi dan ramah lingkungan.

Konsep ini diusung oleh Universitas Darma Persada (Unsada) sebagai satu-satunya perguruan tinggi yang membuka program pasca sarjana Energi Terbarukan. Konsep ini sejalan dengan konsep Desa Mandiri Energi yang baru saja diluncurkan pemerintah, dan diharapkan dapat mempercepat pembangunan pedesaan secara berkelanjutan dan harmonis.

Selain Unsada, program ini juga menggandeng mitra lain. Yakni, pembiayaan program dari Mitsui & Co Ltd dari Jepang, serta bantuan pengawasan pemanfaatan sarana prasarana serta pelatihan ketrampilan teknis dari Universitas Mataram Lombok dan Universitas Gunung Rinjani Lombok Tmur.

Dalam program ini, diperlukan potensi matahari dan angin untuk listrik yang digunakan untuk memompa air dari sumur. Untuk menangkap energi digunakan panel surya, sementara untuk menangkap energi angin digunakan kincir khusus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Whats New
Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Whats New
Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Whats New
Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Whats New
Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com