Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama Menaker, Rizal Ramli Bahas Persiapan Tenaga Kerja Blok Masela

Kompas.com - 19/04/2016, 16:23 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menggelar rapat dengan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri di Jakarta, Selasa (19/4/2016). Usai rapat, keduanya mengaku membahas sejumlah persoalan. Salah satunya  terkait persiapan tenaga kerja di sekitar Blok Masela, Maluku. "Tadi memang kita bahas juga kasus seperti Masela. Sebetulnya yang terjadi ini kan perubahan paradigma mengelola sumber daya alam," ujar Rizal Ramli.

Menurut ia, paradigma pengelolaan sumber daya alam (SDA) dengan hanya mengeruk dan mengekspor harus ditinggalkan. Bagi Rizal Ramli perlu paradigma baru sehingga pengelolaan SDA bisa memberikan nilai tambah kepada masyakarat yang lebih luas.

Menurut Rizal lebih lanjut perubahan paradigma pengelolaan SDA itu akan dilakukan di Blok Masela. Nantinya, pemerintah akan membangun suatu kawasan industri yang terintegrasi di sekitar Blok Masela.

Tak hanya industri LNG, tapi juga industri pupuk. "Tapi untuk itu, harus disiapkan sumber dayanya. Tadi dijelaskan, kira-kira berapa orang tenaga kerja yang bisa diciptakan kalau ini bisa menjadi industri terintegrasi. Diperkirakan itu sekitar totalnya 380.000 orang di berbagai bidang," kata dia.

Pemerintah, lanjut Rizal, akan menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK), universitas, hingga politeknik untuk mempersiapkan tenaga kerja di Masela. Untuk menciptakan kawasan industri yang terintegrasi di Masela, Presiden Jokowi sudah menugaskan Rizal untuk melakukan kunjungannya ke Bintulu Serawak yang mampu menciptakan kawasan industri yang terintegrasi.

Sementara itu, Menaker Hanif Dhakiri akan berupaya untuk memperbanyak BLK di sejumlah daerah. Saat ini tutur dia, ada sejumlah BLK yang merupakan bantuan dari sejumlah negara misalnya dari Jepang dan Jerman. "Ini kami mau dorong masif. beberapa BLK kami, misalnya di Serang udah merupakan bantuan dari Pemerintah Austria, di Bekasi juga bantuan Jepang, lalu ada BLK dari Jerman di bandung," ucap Hanif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com