Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Enggak Perlu Pencitraan Tunjukkan Kesuksesan 'Tol Laut'

Kompas.com - 19/04/2016, 18:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, tidak perlu banyak pencitraan seperti berkunjung ke proyek sembari foto-foto untuk menunjukkan kesuksesan program konektivitas pemerintahan Jokowi-JK 'Tol Laut'.

"Daripada kami pura-pura kampanye, foto-foto, lihat PNBP berikut," ungkap Jonan ketika berkunjung ke redaksi Harian Kompas, Jakarta, Selasa (19/4/2016).

Jonan mengatakan, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) perhubungan laut meningkat dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. Kenaikan ini setelah empat dari enam trayek Tol Laut beroperasi.

"Kan banyak yang tanya, tol laut itu jalan enggak (programnya)? Lihat tahun 2014, PNBP targetnya Rp 529 miliar, dapatnya Rp 806 miliar," kata Jonan lagi.

Mantan bos PT KAI (Persero) itu menambahkan, pada 2015 target PNBP perhubungan laut sebesar Rp 620 miliar. Sedangkan realisasinya mencapai Rp 1,6 triliun.

"Kalau ini enggak usah pencitraan, PNBP naik dua kali lipat," sambung Jonan.

Sementara itu, target PNBP perhubungan laut pada 2016 sebesar Rp 5,3 triliun. Jonan optimistis target ini pun dapat terlampaui, seperti realisasi tahun lalu.

"Saya yakin, tahun ini tercapai," pungkas dia.

Catatan BPS

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyampaikan bahwa dampak 'Tol Laut' mulai terlihat.

Catatan BPS menunjukkan, volume barang yang diangkut menggunakan kapal laut selama Januari-Februari 2016 mencapai 39,73 juta ton.

Angka ini mengalami peningkatan 9,01 persen dibandingkan Januari-Februari 2015 yang tercatat sebanyak 36,45 juta ton.

Pada Januari-Februari 2015 volume angkutan barang hanya naik 0,5 persen dibandingkan Januari-Februari 2014.

"Ini mudah-mudahan terjadi titik balik pertumbuhan ekonomi. Karena dalam sektor transportasi sudah menunjukkan gambaran meningkat cukup drastis," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Jumat (1/4/2016).

Tidak hanya volume angkutan barang yang mengalami peningkatan, jumlah penumpang yang diangkut dengan kapal laut sepanjang Januari-Februari 2016 pun menunjukkan kenaikan 48,44 persen.

Jumlah penumpang yang diangkut dengan kapal laut pada periode tersebut mencapai 2,91 juta penumpang. Sedangkan pada Januari-Februari 2015 jumlah penumpang yang diangkut kapal laut hanya 1,96 juta penumpang.

"Terjadi lonjakan cukup spektakuler ternyata karena adanya pembangunan tol laut yang dibangun, ada empat yang sudah berjalan," imbuh Suryamin. (Baca: Mulai Terlihat, Dampak Tol Laut)

Kompas TV Tarif Tol Semarang Solo Naik 10 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com