Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Pengeluaran per Kapita 20 Persen Penduduk Terkaya?

Kompas.com - 20/04/2016, 05:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir indeks gini ratio posisi September 2015 sebesar 0,40. Angka ini membaik 0,01 poin dibandingkan posisi Maret 2015 yang sebesar 0,41.

Kepala BPS Suryamin menjelaskan, survei kesenjangan distribusi pengeluaran dibagi sesuai dengan rumus World Bank yakni 40 persen penduduk terendah, 40 persen penduduk menengah, dan 20 persen penduduk terkaya.

"Kurang lebih 100 juta terendah, 100 juta penduduk menengah, dan 55 juta penduduk terkaya," kata Suryamin dalam paparan BPS di Jakarta, Senin (18/4/2016).

Survei dilakukan oleh BPS dengan pengambilan sampel 75.000 rumah tangga di tingkat provinsi.

Sampel ini lebih sedikit dibandingkan sampel yang diambil periode Maret 2015 sebesar 300.000 rumah tangga di tingkat kabupaten/kota.

Menurut Direktur Statistik Ketahanan Sosial BPS Thoman Pardosi, ada 52 items pengeluaran kategori makanan yang ditanyakan dalam survei ini. Sedangkan untuk kategori non-makanan ada 51 item.

"Yang non-makanan diantaranya, kesehatan, pendidikan, rekreasi, listrik, dan sebagainya," kata Pardosi.

Hasil survei pengeluaran dibagi menjadi lima kuantil. Satu kuantil berarti 20 persen dari total sampel.

Hasilnya, rata-rata pengeluaran per kapita per bulan kelompok 20 persen terbawah atau kuantil 1 pada September 2015 sebesar Rp 332.521. Angka ini meningkat 12,15 persen dibandingkan Maret 2015 yang sebesar Rp 296.498.

Sementara itu rata-rata pengeluaran per kapita per bulan kelompok kuantil 2 pada September 2015 sebesar Rp 500.457, atau naik 12,17 persen, dari posisi Maret 2015 yang sebesar Rp 446.176.

"Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk kelompok kuantil 3 sebesar Rp 679.443, atau naik 10,02 persen dari posisi Maret 2015 yang sebesar Rp 617.584," imbuh Pardosi.

Adapun rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk kelompok kuantil 4 yaitu sebesar Rp 976.682 atau naik 10,03 persen dari posisi Maret 2015 yang sebesar Rp 887.658.

Sedangkan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk kelompok kuantil 5 atau 20 persen terkaya yakni sebesar Rp 2.283.107. Angka ini meningkat 8,92 persen dari posisi Maret 2015 yang sebesar Rp 2.096.207.

Pardosi menjelaskan, angka pengeluaran tersebut merupakan angka rata-rata hasil survei. Pada kondisi sebenarnya ada juga masyarakat kelompok 20 persen terkaya yang pengeluarannya mencapai ratusan juta per bulan.

Angka pengeluaran rumah tangga juga sangat tergantung kondisi pada saat disurvei, misalnya tengah membangun rumah atau warung. Dalam kondisi tersebut, pengeluaran non-makanan akan tercatat sangat tinggi.

Kompas TV Kini, Semua Bisa Jadi Orang Kaya â?? Ultimate U eps 13 bagian 1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com