Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Intel Akui Lakukan PHK 12.000 Karyawan

Kompas.com - 20/04/2016, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — CEO perusahaan teknologi asal Amerika Serikat Intel, Brian Krzanich, menyatakan, raksasa teknologi yang dipimpinnya saat ini tengah melakukan serangkaian restrukturisasi.

Upaya tersebut diakui Krzanich termasuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12.000 orang karyawan.

Dengan bisnis komputer pribadi atau PC yang kini tengah jatuh, Intel menyadari harus melakukan perubahan dengan cepat guna tetap bertahan.

Oleh sebab itu, kata Krzanich, Intel kini lebih memfokuskan diri pada cloud.

"Intel telah dikenal selama ini sebagai perusahaan PC. Kini, kami akan fokus di sekitar cloud dan semua perangkat yang terhubung dengan cloud. Ini termasuk PC, tetapi lebih dari itu," ungkap Krzanich seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (20/4/2016).

Menurut Krzanich, upaya restrukturisasi akan memberikan fleksibilitas bagi Intel untuk berinvestasi di area bisnis yang kini lebih menjanjikan dibandingkan pasar PC yang stagnan.

Ia pun memberikan contoh bisnis tersebut, antara lain laptop-tablet hybrid 2 in 1 dan permainan PC yang tumbuh lebih dari 10 persen per tahun. Selain itu, home getaway juga mengalami pertumbuhan signifikan.

Di samping itu, Krzanich pun menyatakan, Intel akan berinvestasi di area di luar PC, tetapi sangat berperan bagi kesuksesan Intel, yakni data center, bisnis terkait internet yang tumbuh 22 persen tiap tahun, memori, dan konektivitas.

"Sebagai hasil dari restrukturisasi ini, Intel akan dapat menekan beban mencapai 1,4 miliar dollar AS per tahun pada pertengahan 2017. Tahun itu akan mewujudkan pendapatan tertinggi per karyawan dalam sejarah Intel," tutur Krzanich.

Kompas TV Apa itu PHK?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com