Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT PP Properti Bagikan Dividen Rp 60 Miliar

Kompas.com - 20/04/2016, 15:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham PT PP Properti Tbk (PPRO) menyetujui untuk membagikan 20 persen dari laba bersih perseroan tahun 2015 sebagai dividen kepada pemegang saham.

Adapun jumlah dividen yang dibagikan yakni sebesar Rp 60 miliar. Para pemegang saham menyetujui penggunaan laba perseroan tahun buku 2015 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Sekitar Rp 15 miliar atau 5 persen dari laba digunakan sebagai cadangan wajib. Adapun sekitar Rp 225 miliar atau 75 persen dari laba digunakan sebagai cadangan lainnya.

Dari sisi belanja modal, pada tahun ini PP Properti menyiapkan dana Rp 1,25 triliun, atau naik 67 persen dari belanja modal pada 2015 senilai Rp 750 miliar.

"Sebagian besar belanja modal akan dipakai untuk akuisisi cadangan lahan baru yang menjadi dasar pertumbuhan perseroan ke depan," kata Presiden Direktur PP Properti Taufik Hidayat dalam keterangan resmi, Rabu (20/4/2016).

Para pemegang saham juga menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan dengan komposisi sebagai berikut, yakni Direktur Utama Taufik Hidayat, Direktur Indaryanto, dan Direktur Galih Saksono.

Adapun Direktur Independen dijabat Giyoko Surahmat dan Direktur Sinurlinda Gustina M. 

Pemegang saham juga memberi wewenang pada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik.

Akuntan Publik tersebut harus terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia. 

Akuntan Publik akan bertugas untuk mengaudit laporan keuangan perseroan untuk tahun berjalan dan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2016, dan untuk menentukan honorarium Kantor Akuntan Publik, serta persyaratan lain.

Kompas TV Penurunan Bunga, Angin Segar Industri Properti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com