Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkom dan Biro Klasifikasi Sinergi BUMN Kembangkan Sektor Maritim dan Logistik

Kompas.com - 21/04/2016, 07:15 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) memperluas komitmennya dalam pengembangan sektor maritim dan logistik dengan membangun solusi "Enterprise Resource Plan" atau perencanaan sumber daya perusahaan pada PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero).

"Kerja sama Telkom dengan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) ini membuktikan bahwa sinergi antar perusahaan milik negara semakin kuat di segala bidang," kata Direktur Enterprises & Busines Service Telkom Muhammad Awaluddin, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, (20/4/2016).

Telkom dan BKI menjalin kerja sama pengembangan sistem teknologi meliputi pembangunan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dan managed service ERP selama 5 tahun, serta kontrak pekerjaan Optimasi data center teknologi & Redisain LAN/WAN selama tiga tahun.

BKI merupakan BUMN yang bergerak dibidang usaha klasifikasi kapal dan usaha konsultasi & surpervisi secara menyeluruh mulai dari mengeluarkan sertifikasi kapal, instalasi mesin dan listrik, memeriksa dan meneliti gambar-gambar konstruksi kapal, survei bangunan, hingga pengujian dan laboratorium.

"Telkom siap mendukung pencapaian visi dan misi BKI melalui pemanfaatan ICT yang menjadi kompetensi utama Telkom selaku BUMN yang memiliki portofolio solusi ICT terlengkap di Indonesia dengan resources yang terbesar," tegas Awaluddin.

Ia menambahkan Telkom diberi amanat oleh Menteri BUMN Rini Soemarno membantu BUMN dalam pengembangan dan pemanfaatan ICT agar perusahaan "plat merah" dapat memperbesar bisnisnya melalui 3 tahapan yaitu "business efficiency", "business continuity" dan "business sustainability".

"Kami berharap, sinergi BUMN Telkom-BKI ini menjadi referensi bagi BUMN lainnya agar tercipta pertumbuhan dan daya saing perusahaan sehingga BUMN Indonesia dapat menjadi "Bigger", "Broader", Better," kata Awaluddin.

Sementara itu Direktur Utama BKI Rudiyanto mengungkapkan, untuk mewujudkan pertumbuhan dan berdaya saing tinggi BKI telah mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

BKI dituntut menerapkan tata kelola yang baik dengan melaksanakan operasional perusahaan dengan berpegang pada prinsip-prinsip GCG yaitu Transparansi, Akuntanbilitas, Responsibilitas, Independensi dan Kewajaran.

"Untuk itu diperlukan penerapan ICT dalam pengelolaan perusahaan, salah satunya ERP," kata Rudiyanto.

Kompas TV Telkom Bangun Kampung Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com