Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Sampah Plastik, Langkah Kecil untuk Menjaga Bumi

Kompas.com - 23/04/2016, 12:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di usia bumi kita yang semakin tua, permasalahan lingkungan yang muncul di bumi ini sudah sangat kompleks. Mulai dari pencemaran lingkungan, berkurangnya kawasan hijau, sampah yang menumpuk, meningkatnya suhu bumi, dan masih banyak lagi.

Tentu saja bukan hanya pemerintah yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan lingkungan, melainkan kita semua wajib  ambil bagian dalam usaha menjaga kelestarian bumi.

Pada April ini, masyarakat di seluruh dunia akan merayakan Hari Bumi. Kegiatan ini diselenggaran guna membangkitkan kesadaran kita akan kondisi dan keberlangsungan bumi yang kita tinggali. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk bumi kita  dan hal itu dapat kita mulai dari langkah kecil.

Seperti kita ketahui, masalah sampah plastik menjadi perhatian kita semua. Jenis sampah ini adalah sampah yang sulit untuk terurai karena terbuat dari bahan kimia.  Plastik yang terurai dan larut ke dalam tanah akan mencemari kandungan sumber daya air tanah.

Melihat hal ini pemerintah dan beberapa pihak swasta ataupun komunitas pemerhati lingkungan mulai melakukan beberapa tindakan untuk mengurangi munculnya sampah plastik seperti dengan memberlakukan tarif untuk kantong plastik di pusat perbelanjaan, program bank sampah, aksi diet kantong plastik dan masih banyak lagi.

Dalam menyambut Hari Bumi pada Jumat, 22 April 2016, staff dan manajemen perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Binasawit Abadi Pratama (Sinarmas Group) yang terletak di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah ini, turut melakukan aksi kecil untuk mengurangi sampah plastik.

Mereka mengubah kaos yang sudah tidak terpakai menjadi sebuah tas kain serba guna sebagai pengganti kantong plastik belanja. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah nyata untuk memulai perubahan dengan mengurangi timbulnya sampah plastik rumah tangga yang muncul di lingkungan sekitar perusahaaan.

Seluruh peserta terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Menurut penuturan salah satu staff PT BAP, Choirul Aziz,  kegiatan ini cukup positif.

"Untuk memulai langkap kepedulian untuk bumi bisa dimulai dari kreatifitas kita sendiri, sehingga menginspirasi rekan-rekan lain untuk lebih kreatif dalam menggunakan barang-barang yang sudah tidak digunakan menjadi barang yang bernilai guna," kata dia.

Tentu saja banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi kita dan dimulai dengan langkah sederhana, dan bila kita lakukan dengan nyata dan konsisten akan sangat berpengaruh pada bumi dan lingkungan hidup.

Semakin banyak kantong yang kita hasilkan, semakin besar kita mengurangi penggunaan kantong plastik di lingkungan kita. Jadi, mari mulai peduli dengan kelestarian alam yang asri. Keberadaan alam di masa datang ditentukan oleh aksi kita melestarikan alam saat ini.

Let’s care with our planet for a sustainable future.  “Sustainability adalah Saya, Kamu, Kita”

Kompas TV Uniknya Cara-Cara Peringati Hari Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com