Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Melorot, IMF Desak Negara-negara Teluk untuk "Kencangkan Ikat Pinggang"

Kompas.com - 25/04/2016, 13:52 WIB

DUBAI, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi enam negara yang masuk dalam lingkar Dewan Kerjasama Teluk hanya berada di kisaran 1,8 persen pada tahun ini.

Angka tersebut turun dari tahun sebelumnya yang berada di level 3,3 persen pada 2015. Untuk itu, IMF mendesak negara-negara tersebut "mengetatkan ikat pinggang" dengan melakukan penghematan.

Adapun enam negara tersebut adalah Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, serta Uni Emirat Arab.

IMF regional chief Masood Ahmed sebagaimana dikutip dari AFP, Senin (25/4/2016) menyatakan negara-negara pengespor minyak di kawasan Teluk didorong untuk melakukan diversifikasi penerimaan, menyusul rendahnya harga minyak.

"Pelemahan harga minyak akan berlanjut pada tahun ini. Karena itu, kami melihat akan terjadi penurunan pendapatan, sekitar 100 miliar dollar AS seiring dengan rendahnya penerimaan dari ekspor minyak," ujar Ahmed.

"Sekarang ini, rendahnya harga minyak tidak hanya mempengaruhi kemampuan pembiayaan pemerintah, namun juga seluruh aspek ekonomi.

Harga minyak telah turun hingga sekitar 70 persen dari posisi puncaknya menjadi hanya 40 dollar AS per barel. Lembaga tersebut menyatakan bahwa pelaku pasar berharap harga minyak akan kembali berada di posisi 50 dollar AS di akhir dekade ini.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Arab Saudi diperkirakan hanya berada di kisaran 1,2 persen pada tahun ini, dari tahun lalu 3,4 persen pada 2015.

Pertumbuhan ekonomi di Uni Emirat Arab juga turun dari 3,9 persen tahun lalu menjadi 2,4 persen di 2016.

"Arab Saudi dan Oman akan menjadi pengutang terbesar pada rentang 2016 dan 2021," tulis laporan IMF.

Rendahnya harga minyak telah memaksa negara kerajaan di kawasan Teluk untuk memangkas belanja subsidi dan menerapkan pajak tidak langsung. Negara-negara di kawasan itu juga mengevaluasi kembali belanja pada berbagai proyek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com