Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah! Dana 'Mudik' Tax Amnesty Berpotensi Turunkan Kinerja Ekspor..

Kompas.com - 26/04/2016, 19:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana-dana 'mudik' apabila kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty diterapkan diperkirakan mencapai ratusan triliun rupiah.

Bank Indonesia (BI) mengestimasikan nilainya mencapai Rp 560 triliun.

Bahkan Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menaksir dana milik orang-orang Indonesia yang selama ini parkir di luar negeri bisa melebihi Produk Domestik Bruto RI yang besarnya Rp 11.400 triliun.

Angka yang fantastis ini memang menjadi oase di tengah keringnya penerimaan negara dari pajak.

Meski begitu, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Dzulfian Syafrian menuturkan, dana yang begitu besar yang 'pulang kampung' itu akan berdampak terhadap kinerja ekspor.

"Kalau memang repatriasi modalnya cukup banyak, sehingga mampu membuat rupiah terapresiasi, maka sedikit banyak penguatan Rupiah ini akan menurunkan daya saing produk ekspor kita di pasar dunia. Sehingga, ujung-ujungnya ekspor bisa saja menurun," kata Dzulfian kepada kompas.com, Jakarta, Selasa (26/4/2016).

Akan tetapi, sambung Dzulfian, efek itu akan sangat bergantung pada seberapa besar repatriasi modal tersebut.

"Kalau sedikit, ya efeknya tidak akan signifikan," ucap Dzulfian.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menekankan, hal tersebut tergantung pintar-pintarnya pemerintah dalam menyiapkan wadah untuk penempatan dana-dana repatriasi.

"(Apresiasi Rupiah) Tergantung permintaannya banyak-tidak. (Tapi) Kalau penempatannya diatur dengan baik (pun), tetap saja akan ada dampaknya terhadap penguatan rupiah," aku mantan Gubernur Bank Indonesia itu, Selasa petang.

Darmin menolak mengomentari apakah pemerintah akan menambah penerbitan SBN untuk menampung dana-dana mudik itu.

Yang jelas, kata dia, risiko overvalued Rupiah yang berpotensi menekan ekspor tetap diantisipasi.

"Ya.. Kita juga mikir soal itu. Enggak usah khawatir..," pungkas Darmin.

Kompas TV DPR "Kebut" RUU "Tax Amnesty"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com