Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tawarkan Surat Utang untuk Investor Individu Senilai Rp 3 Triliun

Kompas.com - 28/04/2016, 15:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan Savings Bond Ritel (SBR) Seri SBR002, setelah pada 2014 lalu meluncurkan seri SBR001.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kemenkeu, Robert Pakpahan menargetkan penjualan SBR002 mencapai Rp 3 triliun. Masa penawaran SBR002 dilakukan mulai tanggal 28 April 2016 hingga 19 Mei 2016.

Masa penawaran SBR002 dibuka resmi oleh Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, pada Kamis (28/4/2016).

"Ini adalah obligasi negara yang bersifat ritel. Artinya, hanya diperuntukkan bagi investor individu, bukan untuk yang korporasi," kata Robert.

Berbeda dengan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) di mana instrumennya bisa diperdagangkan dengan bunga tetap (fixed rate), SBR002 bersifat tidak bisa diperdagangkan (non-tradable) tetapi bunganya mengambang (floating rate).

Pada penerbitan SBR002 ini, tingkat kupon minimal (floor) yang ditawarkan sebesar 7,5 persen dengan tenor 2 tahun. Robert menuturkan, obligasi negara ini tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo (earlu redemption).

"Tanggal penjatahannya nanti 23 Mei 2016, tanggal settlement (penyelesaian) 25 Mei 2016, tanggal jatuh tempo 20 Mei 2018," imbuh Robert.

Adapun minimum pemesanan sebesar Rp 5 juta dan maksimum pemesanan sebesar Rp 5 miliar, per investor.

Jenis kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dan referensi kupon adalah tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).

"Jadi ini bukan fixed rate, tapi variable atau floating rate dengan mengacu tingkat bunga LPS, 25 basis poin (bps) di atas tingkat bunga LPS," terang Robert.

Untuk periode tiga bulan pertama, tingkat kuponnya sebesar 7,5 persen, di mana tingkat bunga penjaminan LPS saat ini sebesar 7,25 persen, ditambah spread tetap 25 bps.

Sementara itu, tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.

"Tetapi ada floor-nya tingkat bunga minimal 7,5 persen," kata dia.

Pembayaran kupon akan dilakukan pada tanggal 20 setiap bulannya, di mana kupon pertama kali akan dibayarkan pada 20 Juni 2016. Fasilitas early redemption atau pelunasa lebih awal sebelum jatuh tempo bisa diajukan pada 1-14 Juni 2017.

"Jadi satu tahun pertama itu betul-betul non-tradable, tidak bisa diperdagangkan, tidak bisa dilunasi. Setelah itu sebenarnya masih non-tradable tapi untuk kasus tertentu bisa ditebus ke pemerintah," kata dia.

Tanggal early redemption yakni 20 Juni 2017, dengan nilai maksimal early redemption sebesar 50 persen dari total kepemilikan investor di masing-masing agen penjual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com