Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IEA: Akhir 2017, Harga Minyak akan "Rebound"

Kompas.com - 02/05/2016, 08:17 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

KITAKYUSHU, KOMPAS.com - International Energy Agency (IEA) menegaskan bahwa harga minyak bisa saja naik, memperlihatkan bahwa kesehatan ekonomi global tidak lagi mengkhawatirkan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala IEA Fatih Birol disela acara pertemuan tujuh menteri energi di Kitakyushu, Jepang (1/5/2016), kepada Reuters.  

Harga minyak mencapai harga tertinggi di 2016 pada Jumat pekan lalu. Brent crude LCOc1 mencapai 48,50 dollar AS per barel dalam optimisme menurunnya produksi minyak global.

Dollar kemudian menurun, yang membantu menaikkan perdagangan berjangka minyak lebih dari 20 dollar AS per barel sejak harga terjun dalam 12 tahun dibawah 30 dollar AS per barel di kuartal I 2016.

"Penurunan produksi minyak dunia di negara non-Opec mencapai 700.000 barel per hari sepanjang 2016 ini. Lalu ada penghentian produksi di nigeria dan kuwait, telah mendorong kenaikan harga minyak," kata Birol.

Ketika ditanya, apakah harga minyak sudah naik? Dia menjawab kemungkinan begitu. "Tapi, harga minyak akan bergantung pada seperti apa ekonomi global. Tapi dalam lingkungan ekonomi normal kami melihat arah harga minyak akan naik, bukannya turun," kata dia.

"Kami percaya harga minyak masih dibawah kondisi normal hingga akhir tahun ini, tapi mulai semester dua tahun ini hingga akhir 2017, pasar akan mencari keseimbangan," lanjut dia.

Birol mengatakan, dia berharap akan melihat "rebound" dalam investasi minyak pada tahun depan, seiring penurunan 40 persen investasi dalam dua tahun terakhir. Produksi non OPEC yang turun 700.000 barel per hari pada tahun ini, dinilai sebagai penurunan terbesar dalam 20 tahun.

"Apa yang akan kita lihat adalah, setelah penurunan besar pada 2015 dan 2016, akan ada rebound di investasi di 2017 dan membawa investasi kembali ke level 600 miliar dollar AS kembali," kata Birol.

Dengan permintaan minyak global mencapai 1,2 juta bpd tahun ini, penurunan stok minyak akan membantu menaikkan harga minyak.

"Analisis kami memperlihatkan kita butuh harga minyak di level 60 dollar AS-65 dollar AS untuk membalikan tren penurunan dan tentunya ini butuh waktu, karena ada banyak pekerjaan yang harus dibereskan," kata dia.

Kompas TV Ini Dampak Naiknya Harga Minyak Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com