Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba UBS di Kuartal I Tak Sesuai Estimasi, Sahamnya "Anjlok"

Kompas.com - 04/05/2016, 08:32 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Kinerja kuartal I UBS Group AS tidak sesuai dengan estimasi para analis, akibat CEO Sergio Ermotti kurang cepat membaca pasar pada permulaan tahun di ranah perbankan investasi.

UBS pada pemaparan kinerjanya, Selasa (3/5/2016), mengatakan Net Income turun 64 persen menjadi 707 juta Swisss franc atau 741 dollar AS dibanding tahun sebelumnya.

Bisnis investment bank yang dipimpin Andrea Orcel, mencatatkan penurunan terbesar diantara firma global lain dalam fee merger dan underwriting saham dan deal obligasi. Selain itu, UBS juga mencatatkan 25 persen penurunan dalam penerimaan perdagangan, yang terburuk diantara rata-rata bisnis grup ini.

Ermotti, 55, sebelumnya sudah memangkas ribuan pekerjaan dan melakukan skalasi ulang suku bunga bank dan kredit bisnis untuk fokus pada welath management sejak dia berkuasa di 2011. Dia mengestimasi, kinerja perusahaan masih akan tertekan, seiring tekanan yang sama di Deutsche Bank AG dan Credit Suisse Group AG.

"Ini memperlihatkan UBS, seperti bank besar lain, punya fixed cost base terlalu tinggi pada kuartal yang sulit," kata Chris Wheeler, analis di Atlantic Equities yang berbasis di London. "Untuk menjaga profitabilitas di siklus yang buruk, mereka memerlukan untuk mencermati ongkos tersebut," lanjut dia.

Saham UBS turun 7,5 persen ke 15,29 franc di Zurich, pada perdagangan Selasa (3/5/2016) waktu setempat. Sepanjang tahun ini, saham UBS telah jatuh 22 persen, sementara bank rivalnya, Credit Suisse, sudah turun 36 persen.

Pendapatan UBS turun 23 persen ke 6,8 juta franc di kuartal I. Bank akan memangkas ongkos senilai 1,4 miliar franc di akhir Juni di bawah rencana 2014, untuk menurunkan pengeluaran hingga 2,1 miliar franc di 2017.

Ermotti mengatakan bank menjaga target laba di 15 persen pada 2017 dan akan mencapai posisi "lebih baik" untuk melalukan pembaharuan pasar di akhir Juni mendatang. UBS juga berkomitmen untuk menaikkan dividen.

Bank asal Swiss ini berencana untuk melakukan ekspansi ke China, yang menjadi pergolakan sepanjang kuartal I 2016, sebab memposisikan UBS ke posisi rentan ketika sesama bank Swiss lain lebih memilih fokus ke pasar dalam negeri.

Kompas TV Bank Danamon & CIMB Niaga Kurangi Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com