Di Usia Senja, Ibu Maimunah Berwirausaha dan Berbagi

MANADO, KOMPAS.com - Maimunah Nicolaas (66) adalah janda pensiunan yang tinggal di Manado, Sulawesi Utara. Saat sang suami meninggal dunia, Maimunah harus berpikir untuk dapat memiliki penghasilan tetap.

Akhirnya, wanita berhijab ini memutuskan untuk berwirausaha di bidang kuliner dengan kreasi kue kering. Maimunah, nasabah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Purna Bakti sejak tahun 1997, memang sejak lama memiliki hobi membuat kue.

"Sebelum Bapak meninggal, saya sudah usaha kecil-kecilan kerajinan tangan. Tapi, kalau kerajinan tangan peminatnya kadang-kadang saja. Hobi saya membuat kue, jadi saya putuskan usaha kue," kata Maimunah ketika memberi pelatihan di kantor cabang BTPN Manado, Rabu (4/5/2016).

Maimunah mengaku, modal awalnya saat memulai usaha kue hanya Rp 300.000. Kala itu, ia hanya membuat kue Besitindis khas Manado.

Namun, kini produk kue kering Maimunah Cookies miliknya mempunyai 20 jenis kue, dengan harga jual sekitar Rp 150.000 hingga Rp 180.000.

"Sekarang kurang lebih saya membuat 20 jenis kue. Ada kue nastar dan speculaas yang menjadi ikon saya," terang Maimunah.

Ibu yang memiliki tiga orang buah hati ini mengaku saat ini omzetnya bisa mencapai Rp 20 juta per bulan apabila pesanan sedang banyak.

Ia menjelaskan, pesanan akan banyak saat menjelang hari raya Natal, di mana ia bisa menerima pesanan hingga 500 stoples.

Di usia yang sudah senja, Maimunah mengaku senang masih bisa produktif dan bermanfaat, tidak hanya bagi dirinya sendiri, keluarga, namun juga banyak orang.

Bagi Maimunah, kebanggannya adalah ia bisa memberdayakan ibu-ibu muda di sekitar lingkungannya untuk dapat memperoleh penghasilan.

"Senang bisa memberdayakan ibu-ibu muda yang tidak ada penghasilan tapi ada waktu untuk kerja sampingan. Ada yang tidak bisa ke rumah saya, tapi adonannya dibawa ke rumah, jadi bisa kerja sambil mengurus anak. Ada juga yang pernah bantu saya terus buat usaha sendiri," tutur Maimunah.

Produk kue kreasi Maimunah pun kini sudah merambah ke luar kota Manado. Lewat program Pasar Daya oleh BTPN, produk kreasinya pun dijual secara online.

Ia mengaku, pesanan lewat lapak online tersebut cukup banyak. "Ada pesanan dari Jambi, Medan, ada juga yang dari Jakarta. Banyak juga yang pesan online itu," katanya.