Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal 3 "Ultimate" Bikin Soekarno-Hatta Lebih "Pede" Jadi Bandara Transit

Kompas.com - 07/05/2016, 09:30 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (Persero) berencana menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara transit penerbangan seluruh dunia.

Presiden Direktur PT AP II Budi Karya Sumada mengatakan penerbangan di Jakarta begitu padat. Dalam satu hari penerbangan di Soekarno-Hatta ada 1.200 penerbangan dan satu jam ada 72 penerbangan.

"Kami akan menjadikan jakarta itu sebagai suatu kota ibukota negara sesungguhnya dengan fasilitas lengkap sehingga destinasi ke banyak negara itu meningkat," ujar Budi saat diwawancarai Kompas.com di Bandara Kualanamu, Medan, Jumat (6/5/2015).

Menurut dia, saat ini bandara Soekarno-Hatta hanya terhubung dengan 31-35 kota, sedangkan Kuala Lumpur terhubung dengan 70 kota dan Singapura dengan 100 kota.

"Bayangkan negara yang relatif kecil seperti Singapura memiliki konektivitas dengan negara banyak sekali," ucapnya.

Budi juga mengatakan, potensi Soekarno-Hatta jadi bandara transit bisa terwujud dengan adanya Terminal 3 Ultimate. Menurut dia, terminal tersebut membuat bandara menjadi bagus dan otomatis bisa menjadi transchange airport.

"Kami tahu apabila ada konektivitas penerbangan otomatis akan meningkatkan turis, kalau ada 100 penerbangan, pastilah 20 nyangkut di Soetta," pungkasnya.

(Baca juga: Ada Terminal 3 "Ultimate", Bandara Soekarno-Hatta Siap Menantang Changi)

Menurut riset yang dilakukan AP II, ada 12 juta penumpang yang hanya melewati daerah Indonesia tanpa transit. Dengan alasan itu, Budi ingin penumpang itu bisa transit di Bandara Soetta.

Ke depannya, Budi akan mengurangi kepadatan penerbangan yang terjadi di Bandara Soetta. Hal ini bertujuan agar pesawat berbadan lebar bisa mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com