Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terbukti Bersalah, Mantan Karyawan Reliance Securities Terancam Lima Tahun Penjara

Kompas.com - 09/05/2016, 16:09 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum PT Reliance Securities Tbk, Andi F Simangunsong mengatakan, EP Larasati terancam hukuman lima tahun penjara jika terbukti dan dinyatakan bersalah dalam kasus penawaran produk investasi bodong.

Mantan karyawan Reliance Securities yang diduga melakukan tindak pidana tersebut telah dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Republik Indonesia dengan tanda bukti laporan bernomor LP/47/V/2016/Bareskrim.

"Hukumannya sampai lima tahun penjara, terkait pencatutan nama dan logo perusahaan," ujar Andi kepada wartawan di Kantor Reliance, Jakarta, Senin (9/5/2016).

Menurut Andi, Reliance Securities sudah tidak lagi mempekerjakan Larasati sejak April 2014. Sehingga, segala tindakan Larasati menjadi tanggung jawab pribadi dan tidak mengikat Reliance.

"Saat menawarkan produk investasi, Larasati seolah-olah sebagai Head of Wealth Management Reliance," imbuh Andi.

Sejauh ini menurut Andi, Reliance Securities tidak pernah membuka dan mempunyai kantor Wealth Management. Bahkan, kliennya tidak pernah menghimpun dana publik dengan mekanisme penjaminan Bond Seri FR0035.

Terkait dengan dana transaksi yang dihasilkan Larasati yang kemudian dialirkan ke rekening PT Magnus Capital, Andi menegaskan, bahwa Reliance Securities tidak pernah bekerja sama dan tidak pernah menunjuk Magnus Capital untuk menerima dana publik atas produk-produk investasi yang dijual emiten berkode saham RELI ini.

Melalui surat pernyataan resmi tertanggal 1 Juli 2015 yang ditunjukan Andi kepada wartawan, Larasati mengaku telah menjalankan usaha dengan menggunakan nama Reliance dan akan menutup kantor Wealth Management di Office 8 Building lantai 16 Jalan Jenderal Sudirman, SCBD Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com