Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Pilot Senior Soal Turbulensi

Kompas.com - 11/05/2016, 15:01 WIB
Muhammad Fajar Marta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Turbulensi hebat yang menimpa pesawat Etihad dan Hong Kong Airlines berturut-turut pekan lalu di langit Indonesia menimbulkan banyak pertanyaan.

Apakah benar wilayah udara Indonesia belakangan ini cukup berisiko bagi penerbangan?

Apakah otoritas perlu mengubah jalur penerbangan tertentu untuk menghindari daerah yang terlalu berisiko?

Dan banyak pertanyaan lainnya.

Sejumlah pihak mencoba memberi penjelasan dan berbagi pengalaman menghadapi turbulensi di pesawat, termasuk para pilot atau penerbang sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh mengendalikan pesawat saat diguncang turbulensi.

Salah satu yang berbagi pengalaman adalah Assiva Husman, pilot WNI yang saat ini menjadi Captain pilot pesawat B-777 Qatar Airways untuk penerbangan rute internasional jarak jauh (International Long Haul routes).

Melalui email yang dikirimkannya, lulusan Massey University School of Aviation New Zealand tahun 1996 ini juga memberikan tips untuk mengantisipasi risiko turbulensi.

"Selama menjalani tugas penerbangan, turbulensi udara adalah hal yang harus kita akrabi. Saya percaya tiap penerbang sudah pernah mengalami berbagai macam dan jenis guncangan udara. Dari level yang ringan sampai dengan level yang berat, dari durasi yang pendek sampai dengan durasi guncangan yang tidak ada hentinya pun pasti pernah dialami oleh tiap-tiap penerbang," kata Assiva.

Penyebab turbulensi

Assiva menjelaskan, turbulensi atau guncangan udara adalah keadaan udara yang terganggu dan tidak stabil pada jalur yang dilalui sebuah pesawat udara.

Penyebab gangguan kestabilan udara ini pada dasarnya terbagi oleh dua sebab utama, yaitu : Thermal ( perbedaan suhu udara) dan mekanikal.

Derajat intensitas guncangan udara ditentukan secara langsung oleh intensitas perubahan kecepatan pergerakan udara tersebut dan juga intensitas perubahan arah dari pergerakan udara.

"Jadi kata kuncinya adalah perubahan kecepatan dan arah angin yang mendadak," kata mantan First Officer pilot Garuda Indonesia ini.

Menurut dia, ada dua kategori besar turbulensi yaitu Turbulensi Seputar Awan dan Turbulensi Udara Cerah ( CAT : Clear Air Turbulence )

1. Turbulensi Seputar Awan

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com