Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Otomotif Dalam Negeri Lesu, Garuda Metalindo Perluas Pasar Ekspor

Kompas.com - 12/05/2016, 17:45 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Lesunya industri otomotif dalam negeri membuat PT Garuda Metalindo Tbk putar strategi dengan cara memperluas pasar otomotif secara global.

Sebagai pemasok komponen kendaraan roda dua dan roda empat, perjualan Perseroan sangat bergantung pada pertumbuhan industri otomotif.

Berdasarkan data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor) penjualan otomotif roda dua pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 1,2 juta unit atau 15,2 persen dari 7,98 juta menjadi 6,69 juta unit.

Sementara berdasarkan data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) penjualan otomotif roda empat tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 195.000 unit atau 16,1 persen dari 1,21 juta menjadi 1,01 juta unit.

"Kita sedang berusaha mendapatkan beberapa pelanggan dari luar, mengingat dinamika kinerja penjualan industri otomotif, baik roda dua dan empat di Indonesia masih sulit diperkirakan," ujar Direktur Garuda Metalindo, Ervin Wijaya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (12/5/2016).

Meski demikian, ketika ditanya nama-nama customer atau pelanggan barunya, emiten dengan kode BOLT ini masih merahasiakannya.

"Kita tidak bisa sampaikan karena ini strategi bisnis," tutur Ervin.

Ervin mengatakan, Perseroan tidak ingin kinerja keuangannya‎ terbawa arus penurunan industri otomotif dalam negeri. 

Karena menurutnya, prospek otomotif masih akan tumbuh jika berkaca dari industri otomotif global.

Selama kuartal pertama 2016, BOLT mencatat penurunan penjualan sebesar 10,3 persen di otomotif roda dua dan sebesar 5,3 persen di otomotif roda empat bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Target penjualan belum bisa diprediksi dengan baik, penjualan domestik ini mau ke arah mana. Kita berharap penjualan tidak lebih rendah, paling tidak sama dengan tahun lalu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com