Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Pembayaran RI Kuartal I 2016 Defisit 287 Juta Dollar AS

Kompas.com - 13/05/2016, 15:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I 2016 mengalami defisit sebesar 287 juta dollar AS.

Defisit ini menurun dibandingkan 5,1 miliar dollar AS pada kuartal IV 2015.

Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Hendy Sulistiowati mengatakan, defisit NPI pada kuartal I 2016 terjadi karena perusahaan atau swasta lebih banyak membayar utang ketimbang menarik utang lagi dari luar negeri.

"Kita lebih banyak bayar utang daripada menarik utang. Ini yang menyebabkan kenapa kita defisit, yang biasa kita narik utang jadi kita bayar utang," kata Hendy di kantornya di Jakarta, Jumat (13/5/2016).

Selain itu, pada kuaryal I 2016, pendapatan sekunder dari remitansi TKI juga mengalami penurunan.

Pada kuartal IV 2015, pendapatan sekunder mencapai 1,4 miliar dollar AS, sementara pada kuartal I 2016 1,2 miliar dollar AS.

"TKI kita banyak yang dipulangkan dan jumlahnya sudah tidak banyak lagi. Jadi turun pendapatan sekundernya," jelas Hendy.

Investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) dan investasi portfolio juga mengalami penurunan.

Investasi langsung turun dari 2,8 miliar dollar AS menjadi 2,2 miliar dollar AS pada kuartal I 2016.

Adapun investasi portfolio juga turun dari 4,9 miliar dollar AS menjadi 4,4 miliar dollar AS.

"Investasi lainnya juga kita defisit. Ini akibat perusahaan Indonesia banyak yang bayar utang. Ini bukan berarti jelek. Karena melihat ekonomi belum membaik jadi mereka lebih baik kembalikan utangnya baru nanti utang lagi," tutur Hendy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com