Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Elka Kaget Harga Beras Tinggi di Masa Panen

Kompas.com - 14/05/2016, 12:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mari Elka Pangestu mengaku terkejut dengan perkembangan harga pangan strategis belakangan ini, utamanya beras. Di tengah-tengah masa panen, harga beras masih tinggi.

"Beberapa hari lalu saya dengar harga beras masih mahal di Indonesia. Saya kaget, karena kita masih masa panen," kata Mari dalam seminar bertajuk 'Feeding The Zone: International Cooperation, Innovation, Investment in Indo-Pacific Agriculture' di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (14/5/2016).

Menurut Mari, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. "Biasanya ketika panen, harga beras malah anjlok," kata dia.

Mari menuturkan, argumentasi yang berkembang adalah adanya pergeseran masa tanam dan masa panen, buntut dari El Nino. Dia pun mengamini perubahan iklim sangat menakutkan dalam pertanian.

Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu pun menilai, memang di tengah kebutuhan pangan yang terus meningkat tidak seharusnya lapangan usaha pertanian ditinggalkan. Selain itu, jawaban dari tantangan perubahan iklim ini adalah penggunaan teknologi pertanian.

"Tetapi di masa mendatang, penggunaan teknologi pertanian harus ditingkatkan, untuk menghasilkan kualitas produk pertanian yang lebih baik," kata dia lagi.

Di masa lalu dan sampai hari ini pun, produk pertanian yang dihasilkan sangat buruk karena banyak penyusutan imbas infrastruktur seperti jalan yang rusak.

Di samping itu pula ketersediaan ruang penyimpanan yang andal dan teknologi paska-panennya masih minim.

"Jadi kita harus kooperatif. Saya pikir dialog, menemukan kebutuhan bersama, saling melengkapi, sharing teknologi adalah isu besar di sini. Kami berharap negara maju mau sharing teknologi," ucap Mari.

Kompas TV Harga Cabai Masih "Pedas"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com