Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Trump Menang, Kondisi Ekonomi Dunia Mengkhawatirkan"

Kompas.com - 14/05/2016, 14:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, diragukan dapat menstabilkan perekonomian dunia jika terpilih jadi presiden pada akhir tahun ini.

Menurut mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, pertumbuhan perekonomian dunia justru bisa semakin terpuruk.

"Kalau Trump menang, kalau menurut saya, kalau dia melakukan hal-hal yang selama ini dia kampanyekan, dampaknya akan mengkhawatirkan," kata dia di Jakarta, Sabtu (14/5/2016). 

Trump terkenal sebagai sosok fenomenal karena pernyataan-pernyataannya yang kontroversial. Misalnya, Trump pernah menyebut Meksiko mengirim ke AS warganya yang bermasalah, seperti pemerkosa, kriminal, dan pengedar narkoba.

Dia juga mengutarakan dirinya tidaklah rasialis dan kebijakannya keras terhadap imigran ilegal. Trump juga memicu kemarahan kaum veteran dan politisi Amerika setelah dia mengatakan pada Juli bahwa senator dan veteran Perang Vietnam John McCain bukanlah pahlawan perang.

McCain pernah menjadi tawanan perang saat Perang Vietnam dan mengalami penyiksaan berat. Trump pun menyinggung agama Presiden AS Barrack Obama, bahkan mendesaknya untuk memperlihatkan sertifikat kelahirannya guna membuktikan bahwa dia lahir di Hawaii dan bukan seorang Muslim.

Pernyataan-pernyataan Trump itu akan menjadi blunder dan tak ada yang bersimpatik kepada AS jika ia menjadi presiden.

"Trump itu menganut nasionalisme sempit dan konfrontasional, ekonomi dunia bisa terancam," kata Dino. Padahal, situasi yang terjadi di AS sangat berpengaruh pada ekonomi dunia.

Dino mengatakan, AS merupakan negara dengan ekonomi terbesar dan bagian dari area perdagangan bebas. Saat ini, kata Dino, AS membutuhkan pemimpin yang mampu meningkatkan pertumbuhan perekonomian dunia, bukan justru menjatuhkannya.

"Dunia mengharapkan kepemimpinan AS yang dewasa, terutama untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi dunia pada masa sekarang yang kata IMF masih sangat tidak bagus prospeknya," kata Dino.

Kompas TV Trump Sebut Obama dan Clinton Pencipta ISIS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com