Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan 10 Tahun Indonesia-Korea Selatan

Kompas.com - 16/05/2016, 17:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lawatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Korea Selatan sekaligus merayakan 10 tahun kemitraan strategis antara kedua negara.

Pada tanggal 4 Desember 2006 silam, kedua negara diketahui menandatangani Joint on Strategic Partnership to promote Friendship and Cooperation in the 21st Century.

Dalam pembicaraan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye pada Senin (16/5/2016), Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen meningkatkan hubungan kedua negara.

Dari sisi perdagangan misalnya. Tahun 2014, nilai perdagangan Korsel di Indonesia mencapai angka 22,47 miliar dollar AS. Namun, pada 2015 angka itu menurun menjadi 16,7 miliar dollar AS saja.

"Oleh sebab itu upaya peningkatan perdagangan harus terus dilakukan," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Cheong Wa Dae Seoul, Korsel, sebagaimana dikutip Tim Komunikasi Presiden.

Sementara di sektor investasi berbanding terbalik. Tahun 2014, nilai investasi Korsel di tanah air sebesar 1,12 miliar dollar AS

Pada tahun 2015, meningkat menjadi 1,21 miliar dollar AS. Presiden menyebut, potensi investasi Korsel di Indonesia sangat tinggi. Khususnya di bidang industri.

"Maka Indonesia berniat menjadikan Korsel sebagai mitra untuk mengakselerasi industrialisasi di Indonesia," ujar Jokowi.

Salah satu yang disasar Indonesia, yakni kerja sama di bidang pengembangan kapasitas industri baja. Melalui kemitraan ini, ketergantungan impor Indonesia akan baja berkurang.

Industri Kreatif hingga Terorisme

Selain perdagangan dan investasi, perayaan hubungan bilateral kedua negara ini juga ditandai dengan kerja sama kongkret lain.

Mulai dari industri kreatif, maritim, tenaga kerja hingga terorisme.

Di bidang industri kreatif, Jokowi menyampaikan, Indonesia telah mencanangkan visi menjadikan Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan proyeksi nilai transaksi e-commerce 130 miliar dollar AS dan menghasilkan 1.000 teknopreneur pada tahun 2020.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi berharap dilakukannya kerjasama lebih lanjut untuk bidang capacity building dan technical assistance, technological assistance, dan co-branding dan co-production programme.

Di bidang maritim, kedua negara juga menandatangani MoU penanganan IUU fishing dan pengolahan ikan.

Di bidang tenaga kerja, Jokowi berterima kasih karena Korsel sangat melindungi WNI yang menjadi TKI.

"Saya akan menugaskan Menteri Tenaga Kerja untuk melakukan komunikasi dengan mitranya di Korea Selatan," ucap Presiden.

Terakhir, kedua negara sepakat untuk bertukar informasi dalam bidang intelejen. Hal itu demi mengantisipasi aktivitas terorisme di kedua negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com