Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggalkan Elpiji, Pesantren Ini Gunakan Biomassa untuk Memasak

Kompas.com - 17/05/2016, 15:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pondok Pesantren di Jawa Timur (Jatim) perlahan mulai beralih dari elpiji ke kompor biomassa yang efisien dan ramah lingkungan untuk keperluan memasak sehari-hari.

Salah satunya seperti pondok pesantren Nurul Huda, Bendungan Tengah, Keraton, Pasuruan, Jawa Timur.

Selama ini, pondok pesantren ini menggunakan elpiji untuk kebutuhan memasak bagi 250 santri putri. Bahkan pondok juga menggunakan minyak tanah bila elpiji sulit didapat.

"Kami sangat bahagia bisa menggunakan kompor pellet dari PGN, karena dengan kayu bakar dan minyak tanah biayanya cukup mahal dan asap yang proses pembakaran cukup berbahaya bagi kesehatan para santri. Sedangkan tabung LPG kadang sulit di dapat," kata Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda, Gus Nadhimuddin, dalam keterangan resminya, Selasa (17/5/2016).

Kompor biomassa PGN ini menggunakan bahan bakar berupa pellet. Adapun pellet berasal dari limbah pertanian seperti bonggol jagung, jerami padi, serbuk gergaji, kayu dan lainnya yang melalui proses pemadatan.

Dengan 7 ons pellet bisa digunakan untuk memasak sekitar 1-2 jam. Pellet adalah bahan bakar yang merupakan salah satu contoh energi baru terbarukan.

Sementara itu, Direktur PGN, Dilo Seno Widagdo mengatakan di luar negeri penggunaan kompor biomassa sudah biasa dilakukan.

"Kompor Biomassa merupakan adopsi inovasi oleh PGN, untuk mendukung penggunaaan energi baru terbarukan di Indonesia," kata dia.

Kelebihan kompor pellet biomassa ini, tidak menghasilkan asap, sehingga aman bagi kesehatan.

Apalagi di Indonesia saat ini sudah ada 14 pabrikan yang memproduksi pellet biomassa, namun karena belum ada pasar di dalam negeri, hampir seluruh produksinya di ekspor ke Korea dan Jepang.

Di kedua negara tersebut pellet ini juga digunakan rumah tangga untuk memasak, selain ada sebagian digunakan untuk pembangkit listrik.

Adapun di Jawa Timur PGN menyalurkan gas bumi kepada lebih dari 20.200 pelanggan, baik rumah tangga, UKM, komersial dan industri melalui pipa gas bumi sepanjang sekitar 1000 km.

Sedangkan secara nasional, PGN memiliki dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 7.000 km atau setara 76% pipa gas bumi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com