Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasio Kredit Bermasalah Bank Naik, BI Anggap Masih Aman

Kompas.com - 19/05/2016, 19:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan mengalami peningkatan pada kuartal I 2016.

Hal ini terlihat dari meningkatnya NPL beberapa bank besar dan rasio pencadangan yang meningkat pula.

Bank Indonesia (BI) mencatat, NPL perbankan nasional mencapai 2,8 persen (gross) atau 1,4 persen (net) pada bulan Maret 2016.

Meskipun demikian, bank sentral menganggap kenaikan NPL yang dialami perbankan masih dalam batas aman.

"Dari sisi NPL memang ada peningkatan ke 2,8 persen. Itu masih jauh (dari batas maksimal) 5 persen," kata Deputi Gubernur BI Erwin Riyanto di Jakarta, Kamis (19/5/2016).

Di samping itu, Erwin memandang perbankan sudah melakukan persiapan terhadap kenaikan NPL dengan melakukan pencadangan terhadap kredit-kredit yang diklasifikasikan sebagai kredit bermasalah.

"Net NPL masih 1,4 persen, itu jauh lebih rendah lagi (dari batas maksimal NPL 5 persen). Angka-angka itu sebenarnya masih jauh dari permasalahan," jelas Erwin.

Selain itu, Erwin juga memandang kondisi perbankan juga masih kokoh untuk menahan peningkatan NPL.

Ini terlihat dari rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada pada posisi 21,8 persen.

"NPL gross atau net dibanding periode sebelumnya memang naik. Ini lebih banyak karena pertumbuhan PDB yang turun maka NPL memburuk," jelas Erwin.

Dengan demikian, Erwin menyatakan bank sentral berharap pertumbuhan ekonomi dapat membaik.

Sehingga, NPL perbankan pun dapat kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usia Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usia Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com