Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali Menyusut Tahun Ini, Asal ....

Kompas.com - 22/05/2016, 18:00 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

GIANYAR, KOMPAS.com - Pertumbuhan perekonomian Provinsi Bali pada tahun ini bisa ikut susut seiring revisi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank indonesia.

Walaupun revisi pertumbuhan ekonomi Indonesia berpengaruh bagi Bali, tapi, provinsi ini tetap optimistis masih bisa bertahan. Sebab memiliki potensi pariwisata yang besar serta masuknya periode panen raya.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) merevisi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5 persen-5,2 persen tahun ini, dari angka sebelumnya 5,2 persen-5,6 persen.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, Dewi Setyowati, mengatakan BI merevisi angka pertumbuhan ekonomi karena melihat kondisi perekonomian global dan implikasinya terhadap Indonesia. Selain itu juga melihat perkembangan perekonomian di Indonesia sendiri.

"Semuanya kan terkait kalau pengaruhnya global. Bali ekspor ke negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), ke Jepang, juga ke Cina. Semua sedang melambat. Kalau sudah melambat, kan mereka juga mengerem konsumsi dan pembelanjannya," kata Dewi, disela acara Lokakarya Kebangsentralan dan Kehumasan 2016 di Gianyar, Minggu (22/6/2016).

Menurut Dewi, perekonomia Bali akan terus bertumbuh, asalkan sektor pertanian yang baru saja panen raya juga naik, demikian juga dengan sektor pariwisata dan industri pengolahan. 

Dewi Juga menjelaskan, jika BI menurunkan estimasi angka pertumbuhan, hal itu berarti perdagangan komoditas belum membaik sesuai harapan. Perdagangan komoditas bisa dilacak dari pantauan Badan Pusat Statistik (BPS).

Selain itu, penyerapan belanja daerah juga rendah. Misal di bali, baik belanja provinsi maupun kabupaten sama-sama rendah, sekitar 8 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Bali juga melambat dengan pertumbuhan tahunan di kuartal I 2016 sebesar 6,04 persen. Jika dibandingkan dengan kuartal IV 2016, turun 1,64 persen. Ini yang harus dicermati," ujar dia.

Menurut dia, penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi di Bali pada kuartal I 2016 antara lain karena turunnya sektor konstruksi dan industri pengolahan, akibat turunnya ekspor. 

Kompas TV Bandara Ngurah Rai Telah Dibuka Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com